AISYIAH DI MUNA: Negosiasi Dakwah dan Politik
DOI:
https://doi.org/10.14421/jd.2014.15102Keywords:
Dakwah, Aisyiah, Politik, KekuasaanAbstract
Indonesia menjadi satu wilayah jajahan kolonialisme bangsa barat dengan tiga gerakan (3G), yaitu glory, gold, dan gospel. Kedatangan Belanda dengan Gerakan 3G merupakan motif utama dalam upaya penyebaran agama Kristen ke berbagai pelosok Indonesia. Akibatnya muncul perlawanan dari bangsa Indonesia, baik dalam bentuk organisasi maupun individu. Salah satunya adalah Muhamadiyah dengan gerakan sosial, gerakan keagamaan yang dicirikan oleh reformasi dan pembaharuan pemikiran (tajdid). Begitu pula dengan organisasiAisyiah (1917) sebagai organisasi sayap perempuan Muhamadiyah. Dalam perkembangannya, Muhamadiyah dan Aisyiah dipersamakan oleh sifat kepemimpinanya yang tunggal dan tidak berganti (charismatic leader). Akan tetapi mempunyai nilai historisitas dan progresivitas kemajuan yang berbeda. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari progresivitas yang dimiliki Aisyiah dan stagnasi yang dipunyai oleh Muhammadiyah sebagai organsisi induk. Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji progresivitas dan persoalan sosial politik yang melatarbelakangi perkembangan Aisyiah di Muna.
Aisyiah di Muna menyuguhkan dua fakta, pertama, Aisyiah menyuguhkan potret bahwa kekuasaan tidak harus menindas (coercive). Kedua, Aisyiah sebagai proses negosiasi yang taktis dan substantif lewat dakwah bil hal. Entitas Aisyiah dengan kekuasaan produktifnya merupakan kekuatan sekaligus kerentanan. Kekuatan yang dibangun Aisyiah lewat sistem patronase, negosiasi politik, dan dakwah akan terus berlanjut sehingga melahirkan kekuasaan yang produktif.
Downloads
How to Cite
Zainal, A. (2014). AISYIAH DI MUNA: Negosiasi Dakwah dan Politik. Jurnal Dakwah, 15(1), 19–47. https://doi.org/10.14421/jd.2014.15102
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).