Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa Tuli

Main Article Content

Dwi Sri Lestari

Abstract

Auditory system is a very important part of human being. From the system men can receive and realize the sounds around them. As communication is an important part to adapt to the environment (let alone an academical environment), being deaf will certainly impede their communications. This research is conducted to see how social adaptation of the deaf students in an academic environment in higher education settings. This is a qualitative research based on a phenomenology approach. The research shows that the three subjects of the research have a good social adaptation in their academic environment. This success is particularly achieved by using their available personal and social resources. The biggest factors that influence their social adaptations are the acceptance and support from their family. To fully believe in the God’s will also makes them stronger to face the real life as an individual with hearing disability.

[Pendengaran merupakan indera yang sangat penting bagi manusia. Melalui indera pendengaran manusia dapat menangkap dan menyadari suara-suara di sekelilingnya. Kehilangan pendengaran pada seseorang akan menghambat komunikasi terhadap lingkungan sekitar, sedangkan komunikasi sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam proses menyesuaikan diri di dalam lingkungan sekitar, termasuk lingkungan perkuliahan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan melihat bagaimana penyesuaian sosial pada Tuli yang menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga informan memiliki penyesuaian sosial yang cenderung baik di dalam perkuliahan dengan cara mendayagunakan potensi yang dimilikinya. Faktor terbesar yang mempengaruhi penyesuaian sosial pada ketiga informan adalah penerimaan dan dukungan dari keluarga. Adanya kepercayaan terhadap kuasa Tuhan juga menjadi penguat untuk menjalani kehidupan sebagai individu dengan keterbatasan pendengaran.]

Downloads

Download data is not yet available.
Abstract Viewed = 1921 times
PDF downloaded = 4038 times


Article Details

How to Cite
Lestari, D. S. (2016). Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa Tuli. INKLUSI, 3(1), 101–134. https://doi.org/10.14421/ijds.030106
Section
Articles

References

Baharuddin. (2008). Psikologi Agama Dalam Perspektif Islam. Malang: UMM Press.

Baron, R.A., & Donn, B. (2005). Psikologi Sosial (R. Djuwita, Terjem.) (10rd ed). Jakarta: Erlangga.

Effendi,M.(2009).Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Penerbit Bumi aksara.

Geniofam. (2010). Mengasuh dan Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gerai Ilmu.

Gerungan, W.A. (2002). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Ditama.

Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional Mengapa EL Lebih Penting dari Pada IQ. (T.Hermaya, Terjem). Jakarta: Gramedia.

Gunawan, D. (2012). Model Bimbingan Pengembangan Karir. Jurnal Penelitian Pendidikan. 13 No. 2 Oktober. 2012 1-12.

Hurlock, E. (2008). Perkembangan Anak . Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mangunsong, F. (1998). Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta: Universitas Indonesia.

Miles, M.M,. & Huberman, A.M. (1992). Analisa Data Kualitatif (Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: Universitas Indonesia.

Moloeng, L.J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurhisan & Agustin. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja Tinjauan Psikologi, Pendidikan dan bimbingan. Bandung: PT Refika Aditama.

Rahmawati, D., Dwi, S., & Wiwik, S. (2010). Penyesuaian Sosial Remaja Tuna Rungu yang Besekolah di Sekolah Umum. Jurnal Insan, 12 no. 03.

Ro’fah, Andayani, & Muhrisun. (2010). Inklusi Pada Pendidikan Tinggi : Best Practices Pembelajaran dan Pelayanan Adaptif Bagi Mahasiswa Difabel Netra. Yogyakarta: PSLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rusyadi, E. (2007). Psikologi Kebahagiaan Dikupas Melalui Pendekatan Psikologi yang Sangat Menyentuh Hati. Yogyakarta: Progresif Books.

Sadjaah, E. (2005), Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran dalam Keluarga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Rinehar & Winston.

Sunarto & Hartono, A. (1994). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Susilowati, E (2013). Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa Akselerasi Tingkat SMP. Journal 01 no 01. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah.

Somad, P., & Tati H. (1995), Ortopedagogik Anak Tuna Rungu. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Wasita, A. (2012). Seluk Beluk Tuna rungu & Tuna Wicara Serta Strategi Pembelajarannya. Yogyakarta : Javalitera.

Wulandari, S. Ninik, & Heru (2012). Upaya Meningkatkan Empati Dalam Berinteraksi Sosial Melalui Media Dinamika Kelompok Pendekatan Experiental Learning. Jurnal Of Guidance anda Counseling: Theory and Application.