IDENTIFIKASI KETUNTASAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL NETRA DI SEKOLAH INKLUSI
Main Article Content
Abstract
The purpose of this research is identifying the completeness of base competence of physics in inclusion school, and identifying the problems of teacherstudents in inclusion class. This research is qualitativedescriptive. There are 3 steps beyond this research, 1) Orientation, 2) Reduction/Focusing, and 3) Selection. This research is also using purposive random sampling. We used the Inclusion school as subject, where the blind students were taken as objects. Based on the research which has been done we got that 4 based competence in physics weren’t complete. It covers up the optical devices, Heat, Electricity and spectrum of electromagnetic wave. The problem was their inability to see by their blindness so it was very difficult to imagine the phenomena, image, and mathematical problem with decimal number dan any example in physics.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketuntasan Kompetensi Dasar fisika di sekolah inklusi dan mengetahui kendalakendala yang dihadapi guru dan peserta didik dalam pembelajaran fisika i kelas inklusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Proses penelitian kualitatif ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) orientasi, 2) reduksi/fokus, 3) selection. Pengambilan objek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling.Subjekdalam penelitian ini adalah sekolah Inklusi di Yogyakarta.
Objek dalam penelitian ini yaitu peserta didik difabel netra kelas X di MAN Maguwoharjo Sleman dan peserta didik kelas X di SMA N 1 Sewon Bantul. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa ada 4 kompetensi dasar pada fisika yang tidak tuntas pada peserta didik tunanetra yaitu pada materi alatalat optik, kalor, listrik dan spektrum gelombang elektromagnetik. Kendala yang dialami siswa dalam belajar fisika adalah karena keterbatasan dalam penglihatan sehingga peserta didik susah membayangkan fenomena, gambar, perhitungan matematis dengan angka desimal dan contohcontoh gejala fisika yang sesuai konsep.
Downloads
Article Details
* Author(s) are the copyrigth holder(s) of their published articles and to retain publishing rights without restrictions.
References
Amit Sharma, Sugra Chunawala. Marching Towards Inclusive Education: Are We Prepared for Inclusive Science Education? Homi Bhabha Centre for Science Education, TIFR, Mumbai, India.Hasil penelitian. Didonlod pada 13 Agustus 2015 di http://www.indiankanoon. org/doc/1942013/, & /250697/ & /68038/ & /631708/ & 560422/ & /1113850/ Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Penilaian (Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta Depdiknas.2007. Pedoman Umum Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Penetapan KKM. Depdiknas: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Sistem Pendidikan Nasional No.20, Tahun 2003, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2006.Mitchell, D. 2006. Special Education Needs and Inclusive Education: Major Themes in Education,New York : Publisher’s Di unduh pada 28 mei 2015.http://books.google.co.jp/ books?id=b69gCu5Ywes-C&pg=PA200&lpg=PA200&dq. Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ngalim Purwanto, M. 2006. Prinsipprinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Therrien, William J, Jonte C. Taylor, John L. Hosp, Erica R. Kaldenberg, Jay Gorsh. 2011. Science Instruction for Students with Learning Disabilities: A MetaAnalysis. Learning Disabilities Research & Practice, 26(4), 188–203 Yeni Farida,.Winarti, 2013. Analisis Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Pelajaran Fisika untuk Sekolah Inklusi.UIN Sunan Kalijaga.
Zamfirov, St. Kliment Ohridski Sofia. School Actvities in Natural Sciences for Students with Special Needs in Bulgaria. Vol. 16, No. 1 - Summer 2012 Journal of Science Education for Students with Disabilities