PANDANGAN PIHAK KUA KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA TENTANG KAWIN HAMIL
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2014.07206Keywords:
Kawin Hamil, Hukum Islam, Kompilasi Hukum IslamAbstract
Intercourse is performed in the absence of legal marriage is called fornication. Committed adultery often leads to
pregnancy . Marriage in the state of pregnant women have become pregnant as a result of adultery called mating.
KUA, as the institution of marriage registrar, shall note any marriage, including marital pregnant women due to
adultery. KUA Kasihan, Bantul notes that pregnant women due to adultery marriage is allowed, but only with
men who impregnate. The reason is for the benefit of the child and the child’s status nasab. The reference is to
Article 53 KHI and does not conflict with the contents of Surah an -Nur verse 3 This is an application of the
theory of welfare and maqashid ash- Shari’ah. Marriage of pregnant women with men who did not impregnate can
not be implemented, because madharatnya greater than maslahatnya, namely aduknya mixed descent. This paper
examines how the KUA opinion about marriage pregnant, including the basis and reasons used in pregnant
women due to marry adultery is in KUA Kasihan, Bantul.
[Persetubuhan yang dilakukan tanpa adanya perkawinan yang sah dinamakan perzinaan. Perzinaan
yang dilakukan tidak jarang menyebabkan kehamilan. Perkawinan dalam keadaan wanita telah hamil
akibat zina dinamakan kawin hamil. KUA, sebagai lembaga pencatat perkawinan, berkewajiban
mencatat setiap perkawinan, termasuk perkawinan wanita hamil akibat zina. KUA Kecamatan Kasihan,
Bantul memberi catatan bahwa perkawinan wanita hamil akibat zina diperbolehkan, namun hanya
dengan laki-laki yang menghamili. Alasannya ialah demi kemaslahatan anak dan status nasab bagi
anak. Acuannya ialah pasal 53 KHI dan tidak bertentangan dengan isi Surat An-Nûr ayat 3. Hal ini
merupakan penerapan teori kemaslahatan dan maqashid asy-syari’ah. Perkawinan wanita hamil
dengan laki-laki yang tidak menghamili tidak dapat dilaksanakan, karena lebih besar madharatnya
daripada maslahatnya, yakni bercampur aduknya keturunan. Tulisan ini mengkaji bagaimana pendapat
pihak KUA tentang kawin hamil, termasuk juga dasar dan alasan yang dipakai dalam menikahkan
wanita hamil akibat zina yang ada di KUA Kecamatan Kasihan, Bantul.
References
Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan
Hukum, Jakarta: Granit, 2010.
Alam, Andi Syamsu, Usia Ideal untuk Kawin,
Jakarta: Kencana Mas Publishing House,
Asfuri, Mengawini Wanita Hamil yang
Dizinainya Menurut Hukum Islam, Jakarta:
Proyek Pembinaan Kemahasiswaan Direktorat
Jenderal Pembinaan Klembagaan
Agama Islam Departemen Agama RI,
Asmawi, Mohammad, Nikah dalam Perbincangan
dan Perbedaan, cet. ke-1, Yogyakarta:
Darussalam, 2004.
Bisri, Cik Hasan, Kompilasi Hukum Islam dan
Peradilan Agama dalam Sistem Hukum
Nasional, cet. ke-1, Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 1999.
Dahlan, Abdul Azis (ed.), Ensiklopedi Hukum
Islam, 4 jilid, cet. ke-1, Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve, 1996.
Dâwud, Abû, Sunan Abî Dâwud, 2 jilid, Beirut:
Dâr I%ya’, 1994.
Departemen Agama RI, Al-Qurân Al-Karîm dan
Terjemahnya, Semarang: CV. Toha Putra,
t.t.
Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam
di Indonesia, 2000.
Departemen Agama RI, Undang-undang Nomor
Tahun 1974, 2000.
Fachruddin, Fuad Mohd., Masalah Anak dalam
Hukum Islam, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu
Jaya, 1991.
Fadal, Moh. Kurdi, Kaidah-kaidah Fikih, Jakarta:
CV. Artha Rivera, 2008.
Hassan, A., Tarjamah Bulughul Maram, cet. ke-
, Bandung: CV. Diponegoro, 1983.
h t t p : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i /
Penelitian_deskriptif, akses 29 Desember
h t t p : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i /
Penelitian_Lapangan, akses 27 Desember
http://www.kamusbesar.com/1468/analisis,
akses 29 Desember 2013.
Humaedillah, Memed, Status Hukum Akad
Nikah Wanita Hamil dan Anaknya, cet. ke-
, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Irfan, M. Nurul, Nasab dan Status Anak dalam
Hukum Islam, diberi kata pengantar oleh
Dr. KH. Ma’ruf Amin (Ketua MUI) dan
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. (Wamenag
RI), cet. ke-1, Jakarta: Amzah, 2012.
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya,
jilid, cet. ke-5, Jakarta: Kementerian
Agama RI, 2010.
Khallaf, Abdul Wahhab, Ilmu Ushul Fiqh, alih
bahasa Drs. H. Moh. Zuhri dan Drs.
Ahmad Qarib, MA., cet. ke-1, Semarang:
Dina Utama, 1994.
Muhdlor, A. Zuhdi, Memahami Hukum Perkawinan
(Nikah, Talak, Cerai, dan Rujuk),
cet. ke-2, Bandung: Al-Bayan, 1995.
Mujtabah, Saifuddin dan M. Yusuf Ridlwan,
Nikmatnya Seks Islami, Yogyakarta:
Pustaka Marwa, 2010.
Muzarie, Mukhlisin, Kontroversi Perkawinan
Wanita Hamil, diberi kata pengantar oleh
Dr. Abdul Munir Mulkhan, cet. ke-1,
Yogyakarta: Pustaka Dinamika, 2002.
Nasution, Khoiruddin, Pengantar Studi Islam,
Yogyakarta: Academia+Tazzafa, 2009.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, cet. ke-2, Jakarta:
Balai Pustakan, 1989.
Rifa’i, Muhammad Nasib Ar-, Kemudahan dari
Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, alih
bahasa Drs. Syihabuddin, MA., 3 jilid,
Jakarta: Gema Insani, 2000.
Sati, D. A. Pakih, Panduan Lengkap Pernikahan
(Fiqh Munakahat Terkini), cet. ke-1,
Yogyakarta: Bening, 2011.
Shiddieqy, T. M. Hasbi Ash-, Tafsier Al-Qur’anul
Madjied “AN NUR”, 18 jilid, Jakarta: Bulan
Bintang, 1964.
Shihab, M. Quraish, Menjawab 1001 Soal
KeIslaman yang Patut Anda Ketahui, Jakarta:
Lentera Hati, 2008.
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan
Undang-undang Perkawinan (Undangundang
No. 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan),
Yogyakarta: Liberty, 1986.
Suharso, dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Semarang: Widya Karya,
Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh,
Jakarta: Kencana, 2003.
Thalib, M., 40 Masalah Hamil dan Menyusui
dalam Islam, Bandung: Irsyad Baitus
Salam, 1995.
Yanggo, Chuzaimah T. dan Hafiz Anshory,
(ed.), Problematika Hukum Islam Kontemporer
(II), cet. ke-2, Jakarta: PT. Pustaka
Firdaus, 1996.
Yunus, Mahmud, Hukum Perkawinan dalam
Islam Menurut Mazhab Syafi‘i, Hanafi,
Maliki, dan Hanbali, Jakarta: PT. Hidakarya
Agung, 1986.
Zuhaili, Wahbah, Fiqih Imam Syafi’i, alih bahasa
Muhammad Afifi dan Abdul Hafiz, 3 jilid,
cet. ke-1, Jakarta: Almahira, 2010.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Dian Andromeda Yustika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.