MEMBACA PERKAWINAN MASYARAKAT ISLAM SASAK DARI PERSPEKTIF INTERLEGALITAS HUKUM

Authors

  • Murdan Murdan

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2017.10201

Keywords:

Hukum Adat, Hukum Agama, Hukum Negara, Sasak, perkawinan, hukum perkawinan Sasak, Interlegalistik, interlegality, dan interlaw

Abstract

This paper will discuss the side of the interlegality and interlaw among customary law, religious law and state law in tribal societies in Indonesia, which is focused on the marriage of Sasak people. As an Indonesian local community, the Sasak community has their own local laws in undergoing interactions and social contracts between each other, especially in matters of marriage. Along with the embrace of Islam by the Sasak community, the Islamic law also contributes in decorate every process of the marriage. In addition to the existence of customary law and Islamic law that adorn the marriage of the Sasak community, there is also a modern legal tradition, namely state law. As part of the Indonesian society, the Sasak people cannot escape the great influx of modern legal tradition or national law positivism, which is directly echoed by the state. Departing from this illustration, the discussion in this paper includes: the interlegality between Sasak customary law and religious law (Islamic law); the interlegality between Sasak customary law and state law; and the last is the interlegality among Sasak customary law (local legal order), religious law (Islamic law/Islamic legal order), and state law (state legal order).

Tulisan ini akan membahas sisiinterlegalistikantara hukum adat, hukum agama dan hukum negara pada masyarakat kesukuan di Indonesia, yang difokuskan pada perkawinan masyarakat suku Sasak. Sebagai masyarakat lokal Indonesia, masyarakat Sasak memiliki hukum lokal sendiri dalam menjalani intraksi dan kontrak sosial antara satu sama lain, khususnya dalam persoalan perkawinan. Seiring dengan dipeluknya agama Islam oleh masyarakat Sasak, maka hukum Islam pun memberi andil dalam menghiasi setiap proses-proses perkawinan itu. Selain keberadaan hukum adat dan hukum Islam yang menghiasi perkawinan masyarakat Sasak, terdapat juga tradisi hukum modern, yakni hukum negara. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, masyarakat Sasak tidak bisa melepaskan diri dari arus besar legisme atau positifisme hukum nasional, yang secara langsung digaungkan oleh negara. Berangkat dari ilustasi ini, maka pembahasan dalam tulisan ini meliputi: interlegalistik antara hukum perkawinan adat Sasak dan hukum agama (Hukum Islam); interlegalistik antara hukum perkawinan adat Sasak dan hukum negara; dan terakhir adalah interlegalistik antara hukum perkawinan adat Sasak, hukum agama (hukum Islam), dan hukum negara.

References

Amstuz, Marc. “In-Between World: Marleasingand the Emergence of Interlegality in Legal Reasoning”, European Law Journal, Blackwell Publishing, Vol. 11, No. 6, November 2005, 766-784.

Bauman, Richard W. Idiology And Community In The First Wave Of Critical Legal Studies.Canada: University of Toronto Press, 2002.

Bowen,John R. Islam, Law And Equality In Indonesia. New York: Cambridge University Press, 2003.

Black,Donald. “Social Control As A Dependent Variable,” dalam Toward A General Theory of Social Control, ed. Donald Black, Vol. 2 (Massachusetts, Orlando, San Diego, San Francisco, New York, Landon, Toronto, Montral, Sydney, Tokyo, dan Sao Paulo: Center for Criminal Justice Harvard Law School dan Academic Press, 1984), 1-29.

Budiwanti,Erni.Islam Sasak. Yogyakarta: Lkis, 2000.

Clayton, Matthew.Justice And Legitimacy In Upbringing. New York: Oxford University Press, 2006.

Cotterrell, Roger. “Why Must Legal Ideas Be Interpreted Sociologically?”, Journal of Law and Society, Blackwell Publishing on behalf of Cardiff University, Vol. 25, No. 2, 1998, 171-192.

Donald, Scott M. “What’s in a Name? Examining the Consequences of Inter-legality in Australia’s Superannuation System”, Sydney Law Review, Vol. 33, 295-318.

Fedyani Saifuddin, Ahmad.Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana, 2005.

Karim, Abdul M. Islam Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007.

Glenn, Patrick H.Legal Traditions Of The World: Sustainable Diversity in Law.New York: Oxford University Press, 2000.

Guillet,David. “Rethinking Legal Pluralism: Local Law and State Law in the Evolution of Water Property Rights in Northwestern Spain”, Dalam Society for Comparative Studies in Society and History, Vol. 40. No. 1, 1998, 42-70.

Hamilton,Marci A. God VS. The Gavel: Religion And The Rule Of Law. New York: Cambridge University Press, 2005.

Hoekema, Andre J., “European Legal Encounters Between Minority and Majority Culture: Cases of Interlegality”, Journal of Legal Pluralism, 2005, nr 51, 1-28.

Ihrom.Adat Perkawinan Toraja Sadan dan Tempatnya Dalam Hukum Positif Masa Kini.Yogyakarta: UGM Press, 1981.

Irfan,Matla’ul.Perkawinan Dalam Masyarakat Bangsawan Sasak: Tinjauan Tentang Penerapan Konsep Kafa’ah Dalam Islam. Yogyakarta: Tesis IAIN Sunan Kalijaga, 2002.

Kelsen, Hans.Pure Theory Of Law. ed. Max Knight. Berkeley: University of California Press, 1967.

Kelsen,Hans.General Theory Of Law And State. ed. Anders Wedberg. Massachusetts: Harvard University Press, 1949.

Kenny, Mel. “Globalization, Interlegality and Europeanized Contract Law”, Penn State International Law Review, Vol. 21, No. 3, 2003, 569-620.

Lukito,Ratno.TradisiHukum Indonesia.Yogyakarta: Teras, 2008.

Lukito,Ratno.Pergumulan Hukum Islam dan Adat Di Indonesia. Yogyakarta:Manyar Media, 2003.

Lukito,Ratno.Sacred and Secular Laws: A Study of Conflict and Resolution in Indonesia, Disertasi (Doctoral Thesis) Faculty of Law, McGill University, 2006.

M. Unger, Roberto.Teori Hukum Kritis. terj. Dariyatno dan Derta Sri Widowatie. Bandung: Nusa Media, 2012.

Masnun.Hukum Islam Dan Dinamika Sosial: Studi Pemikiran Hukum Islam Para Tuan Guru DI Pulau Lombok NTB.Disertasi Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Tahun 2011.

Meisenhelder, Thomas. “Law As Symbolic Action: Kenneth Burke’s Sociology of Law” Wiley On Behalf Of The Society For The Study Of Symbolic Interaction (SSSI) Are Collaborating With JSTOR To Dignitize: Symbolic Interaction, Vol. 4, No. 1 (Spring 1981): 56.

Mertokusumo, Sudikno.Bunga Rampai Ilmu Hukum. Yogyakarta: Liberty, 2010.

Mertokusumo,Sudikno.Mengenal Hukum: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2010.

Murdan.Perkawinan Masyarakat Adat: Studi Perkawinan Masyarakat Suku Sasak Dalam Perspektif Antropologi Hukum. Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2015.

Murdan, “Pluralisme Hukum (Adat Dan Islam) Di Indonesia”, Dalam Jurnal Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol. 1, No. 1, Juni 2016, 48-60.

Murdan, “Harmonisasi Hukum Adat, Agama, dan Negara dalam Budaya Perkawinan Masyarakat Islam Indonesia Belakangan”, Dalam Jurnal Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 50, No. 2, Desember 2016, 506-535.

Nasution,Khoiruddin.Hukum Perkawinan 1. Yogyakarta: Academia dan Tazzafa, 2005.

Nurjihadi, Ahmad. Tradisi Merarik Dalam Evolusi Keluarga Muslim Di Masyarakat Sasak Perkotaan Kontemporer: Telaah Sosiologi Keluarga Islam di Lombok-NTB. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijga, 2004.

Pound, Roscoe.An Introduction To The Philosophy Of Law. New Haven, USA: Yale University Press, 1954.

........................., Criminal Justice In America. Boston: Beacon Press, 1963.

........................., “My Philosophy of Law”, Jawad A. Raja (Jay), POEC-6379, 02/10/2010, 1-3.

Pospisil,Leopold.Antropologi Hukum: Sebuah Teori Komparatif, Terj. Derta Sri Widowati. Bandung: Nusa Media, 2016, 17.

Rahim Mame, A. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, 1978.

Rawls, John.Theory Of Justice. Cambridge, Massachusetts: Harvard Univeristy Press.

S. Johnson, Alvin.Sosiologi Hukum, Penj. Rinaldi Simamora. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Santos, Boaventura De Sousa. “Law: A Map of Misreading. Toward a Postmodern Conceptual of Law”, Dalam Journal of Law And Society, Vol. 14, No. 3, 1987, 279-302.

Saptomo, Ade.Hukum dan Kearifan Lokal: Revitalisasi Hukum Adat Nusantara. Jakarta: PT Grasindo, 2010.

Sedyawati, Edi.Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Raja Grafindo, 2007.

Soekanto, Soerjono.Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

T. Iskandar, Djoko.Evolusi.Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Taisir, Muhammad.Adat Kawin Lari Masyarakat Sasak Ditinjau Dari Segi Hukum Islam, Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2002.

Thontowi,Jawahir.Hukum, Kekerasan dan Kearifan Lokal Penyelesaian Sengketa di Sulawesi Selatan. Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2007.

Vidich, Arthur J., dan Lyman, Stanford M. “Metode Kualitatif: Sejarahnya Dalam Sosiologi dan Antropologi”, dalam Handbook of Qualitative Research, Ed. Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Penj. Dariyanto, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Wai, Robert. “The Interlegality of Transnational Private Law”, Law and Contemporary Problem, Duke University School of Law, Vol. 71, No. 3, 2008, 107-127.

Z. Tamanaha, Brian. “Law and Society”, dalam A Companion to Philosophy of Law and Legal Theory, ed. Dennis Pattorson, United Kingdom: Wiley Blackwel Publishing, 2010, 367.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 74.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 147.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman,Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 8.

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat,Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 115.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7.

Downloads

Published

2018-01-07

Issue

Section

Article

How to Cite

MEMBACA PERKAWINAN MASYARAKAT ISLAM SASAK DARI PERSPEKTIF INTERLEGALITAS HUKUM. (2018). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 10(2), 115-133. https://doi.org/10.14421/ahwal.2017.10201

Similar Articles

1-10 of 204

You may also start an advanced similarity search for this article.