MENJAGA AGAMA DAN AKAL MELALUI PROSESI PERKAWINAN: Hafalan Ayat al-Qur’an sebagai Mahar Perkawinan
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.13205Keywords:
Mahar, Hafalan ayat Al-Qur’an, Kemaslahatan, Maqâṣid asy-Syarȋ’ah.Abstract
Marriage is a sacred ceremony that not only unites two people, but also brings together two different families with the aim of worshiping and obeying God. Valid marriage contract should fulfill allterms and requirements. One of them is dowry, a gift which must be given by the prospective husband to the prospective wife. This article explains memorizing qur’anic verses as a a dowry, which curently become popular among Muslims in Indonesia. Utilizing maqâṣid asy-syarȋ’ah which pays significant attention to the protection of five fundamental elements: religion, soul, mind, family, and wealth, this article argued that memorising Qur’anic verses as a dowry can be considered as a part of the protection of religion and mind.
Perkawinan merupakan upacara sakral yang tidak hanya menyatukan dua orang insan, tapi juga menyatukan dua keluarga yang berbeda dengan tujuan untuk beribadah dan taat kepada Allah. Perkawinan terdapat pemenuhan hak yang harus diberikan dari calon suami kepada calon istri, sebagai nafkah pertama sekaligus bukti tulus kecintaan yang diberikan yang disebut sebagai mahar. Tulisan ini membahas tentang mahar perkawinan dengan menggunakan hafalan ayat Al-Qur’an yang sekarang menjadi populer digunakan di Indonesia. Dengan melihatnya dari sisi maqâṣid asy-syarȋ’ahdengan tesis dasar yang melihat menjaga lima unsur utama pemberlakuan syariat Islam: menjaga agama, menjaga akal, menjaga jiwa, menjaga keturunan, dan menjaga harta benda, artikel ini berpendapat bahwa Pemberian mahar berupa hafalan ayat Al-Qur’an dalam perkawinan mengandung kemaslahatan dari dua sisi, yaitu perlindungan terhadap agama dan perlindungan terhadap akal.
References
Aini, Futihatul, ‘Ayat Al-Qur’an Sebagai Mahar Dalam Pernikahan (Studi Ma’anil Hadits)." Skripsi (Semarang: UIN Walisongo, 2008)’, Skripsi, Semarang: UIN Walisongo, 2008.
aṣ-Ṣan’ani, Muhammad bin Ismail al-Amir, Subulus Salam, alih bahasa oleh Muhammad Isnan dkk. edition, Jakarta: Darus Sunnah Press, 2014.
’Audah, Jȃser, Al-Maqȃṣid Untuk Pemula, alih bahasa ‘Ali ‘Abdelmon’im edition, Yogyakarta: SUKA-Press, 2013.
Bakri, Asafri Jaya and Nasaruddin Umar, Konsep Maqashid Syari’ah Menurut al-Syatibi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996.
Daud, Zakiul Fuady Muhammad and Raihanah Bt Azahari, ‘Menyoal Rekonstruksi Maqashid dalam Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam’, Jurnal Ilmiah Islam Futura, vol. 18, no. 1, 2019, pp. 1–33 [https://doi.org/10.22373/jiif.v18i1.2843 ].
Faisol, Muhammad, ‘Pendekatan Sistem Jasser Auda Terhadap Hukum Islam: Ke Arah Fiqh Post-Postmodernisme’, KALAM, vol. 6, no. 1, 2012, pp. 39–64 [https://doi.org/10.24042/klm.v6i1.393 ].
bin al-Ḥajjȃj, Imȃm Muslim, Ṣaḥȋḥ Muslim (2), Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2008.
Huda, Miftahul, ‘Pendapat Mahasiswi Unissula tentang Mahar Hafalan SUrat ar-Rahman dalam Perkawinan (Studi Perspektif Kemaslahatan’, Skripsi, Universitas Islam Sultan Agung, 2018 [https://doi.org/10/Daftar_pustaka.pdf ].
Ibn Mȃjah, Al-Imam, Sunan Ibnu Mȃjah [1), Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2009.
Irawan, Ibnu and Jayusman Jayusman, ‘Mahar Hafalan Al-Qur’an Perspektif Hukum Islam’, Palita: Journal of Social Religion Research, vol. 4, no. 2, 2019, pp. 121–36 [https://doi.org/10.24256/pal.v4i2.804 ].
Irawan, Ibnu, Jayusman Jayusman, and Agus Hermanto, ‘Studi Fatwa al-Lajnah al-Daimah li al-Buhus al-’Ilmiyah wa al-Ifta’: Kritik atas Larangan Mahar Pernikahan Berupa Hafalan al-Qur’an’, Kodifikasia, vol. 13, no. 2, 2019, pp. 299–320 [https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v13i2.1834 ].
Jannah, Miftahul, ‘Mahar Perkawinan dengan Hafalan Ayat Al-Qur’an Ditinjau dari Fiqh Munakahat.” Skripsi (Palembang: Syari’ah UIN Raden Fatah, 2016’, Skripsi, Palembang: UIN Raden Fatah, 2016.
Jauhar, Ahmad al-Mursi Husain, Maqashid Syari’ah, alih bahasa Khikmawati (Kuwais) edition, Jakarta: Amzah, 2017.
Morteza, Mutahhari, Perempuan dan Hak-haknya dalam Islam, alih bahasa oleh M. Hasehm edition, Bandung: Pustaka, 1985.
Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan I: Dilengkapi Perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer, Yogyakarta: ACAdeMIA & Tazzafa, 2005.
Nur, Djamaan, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama Semarang (DIMAS), 1993.
Nurjannah, Mahar Perkawinan (Mahar dalam Perdebatan Ulama Fiqih), Yogyakarta: PRISMASHOPIE Press, 2003.
Rajafi, Ahmad and Ressi Susanti, ‘Membangun Kesadaran Gender Tentang Wali Nikah dan Sakis Dalam Hukum Keluarga Islam di Indonesia (Maqashid al-Syari`ah Approach)’, Aqlam: Journal of Islam and Plurality, vol. 1, no. 1, 2018, pp. 1–14 [https://doi.org/10.30984/ajip.v1i1.496 ].
Samsidar, Samsidar, ‘Bentuk-bentuk Perlindungan Istri dalam Hukum Keluarga Islam Perspektif Maqasid al-Syari’ah’, SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya, vol. 12, no. 2, 2019, pp. 78–89 [https://doi.org/10.26858/supremasi.v12i2.10039 ].
tihami and Sohari Sahrani, Fikih Munakahat (Kajian Fikih Nikah Lengkap), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.
Tilawati, Anis, ‘Mahar Perkawinan dengan Hafalan al-Qur’an: Analisis Hermeneutika Hadis Khaled M. ABou el-Fadl’, Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society, vol. 4, no. 1, 2019, pp. 19–40 [https://doi.org/10.22515/islimus.v4i1.1518 ].
Tohari, Ilham and Moh Anas Kholish, ‘Maqasid Syariah sebagai Pijakan Konseptual dalam Pembaruan Hukum Keluarga Islam Indonesia’, Arena Hukum, vol. 13, no. 2, 2020, pp. 314–28 [https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2020.01302.7 ].
Umar, M. Hasbi and Bahrul Ma’ani, ‘Urgensi Hak dan Perlindungan Anak dalam Perspektif Maqashid Al-Syariah’, Al-Risalah, vol. 17, no. 02, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2017, pp. 201–12 [https://doi.org/10.30631/al-risalah.v17i02.64 ].
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Bima Ahadi, Siti Djazimah
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.