KONSEP QIWĀMAH DALAM YURISPRUDENSI ISLAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER

Authors

  • Nur Faizah Institut Agama Islam (IAI) Qamaruddin Gresik

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2018.11102

Keywords:

Qiwāmah, Relasi Gender, Ketakwaan, Yurisprudensi Islam

Abstract

This article explains the concept of leadership in the family (qiwāmah) gender justice perspective. The focus of the study on the interpretation of Surat an-Nisā '[4] verse 34 which becomes the theological and socio-cultural foundation of society. The letter interprets that the husband is superior to the wife, so marriage relations tend to be hierarchical (the husband becomes the head of the family, while the wife has the subordinate status). This lame husband and wife relationship makes the wife vulnerable to violence. The author considers that this verse must be reinterpreted from the point of view of gender justice given the sociological shift. This study led the writer to the conclusion that the concept of qiwāmah in Islamic jurisprudence is open and dialogic with the times. The concept of qiwāmah now must be interpreted based on human values rather than gender, so that women as wives not only serve their husbands, but partners and partners who are both subjects and objects. The relationship between them is in the form of symbiosis of mutualism (mutual benefit), not only in the family but also for the community and the State. There is no difference between the two, except in matters of devotion to God.

 

[Artikel ini menjelaskan konsep kepemimpinan dalam rumah tangga (qiwāmah) perspektif keadilan gender. Fokus kajian pada penafsiran Surat an-Nisā’ [4] Ayat 34 yang menjadi landasan teologis dan sosio-kultural masyarakat. Surat tersebut menafsirkan bahwa suami lebih unggul daripada istri, sehingga hubungan perkawinan cenderung hierarkis (suami menjadi kepala keluarga, sementara istri berstatus subordinat terhadapnya). Relasi suami istri yang timpang ini membuat istri rentan terhadap kekerasan. Penulis memandang bahwa ayat ini harus ditafsir ulang dari sudut pandang keadilan gender mengingat adanya pergeseran sosiologis. Kajian ini mengantarkan penulis pada kesimpulan bahwa konsep qiwāmah dalam yurisprudensi Islam bersifat terbuka dan dialogis dengan perkembangan zaman. Konsep qiwāmah sekarang harus dimaknai berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan bukan jenis kelamin, sehingga perempuan sebagai istri bukan hanya melayani suaminya, melainkan patner dan mitra yang sama-sama menjadi subyek sekaligus obyek. Relasi keduanya berupa simbiosis mutualisme (saling menguntungkan), tidak hanya dalam keluarga tetapi juga untuk masyarakat dan Negara. Tidak ada perbedaan di antara keduanya, kecuali dalam hal ketakwaan kepada Tuhan.]

Author Biography

  • Nur Faizah, Institut Agama Islam (IAI) Qamaruddin Gresik

    Dosen IAI Qomaruddin

     

References

Abdurrahman, Arifin, Kerangka Pokok Management Umum, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1973.

Al-Quraisy, Abū al-Fidā’ Ismā‘īl, Tafsiīr Ibn Kaṡīr, Beirut: Dār al-Fikr, 1986.

Al-Qurṭubī, Abī ‘Abdillah Muḥammad bin Aḥmad al-Anṣārī, Al-Jāmi’ li Aḥkām al-Qur’ān, Beirut: Dār al-Kutūb al-‘Ilmiyyah, t.th.

Aṣ-Ṣabunī, ‘Ali, Rawāi’ al-Bayān: Tafsīr Āyāt al-Aḥkām min al-Qur’ān, Makkah: t.tp., t.th.

Aṣ-Ṣābūnī, Muḥammad ‘Alī, Rawāi’ al-Bayān Tafsīr Ayāt Aḥkām min al-Qur’ān, Beirut: Dār al-Fikr, t.th.

As-Suyūṭi, ‘Lubāb al-Nuqūl fī Asbāb al-Nuzūl’, in Hamisy, Tafsīr al-Qur’an al-‘Adhīm li al-Imāmain al-Jalalain, Bandung: Dār al-Fikr, 1991, hlm. 74–5.

Az-Zamakhsyari, Abu al-Qāsim az-, Tafsīr al-Kasyāf ‘an Haqāiq at-Tanzīl wa ‘Uyūn al-Aqāwīl fī Wujūh at-Ta’wīl, Vol. 1, Kairo: Syirkah Maṭba’ah Muṣṭafa al-Babi al-Halabi wa Aulāduh, t.th.

Atmosudirdjo, Prajudi, Administrasi dan Management Umum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.

Barlas, Asma, Believing Women in Islam, (Cara Quran Membebaskan Perempuan) terj. R. Cecep Lukman Yasin, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003.

Departemen Agama Republik Indonesia, al-‘Aliyy, al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro, 2000.

Engineer, Asghar Ali, Islam dan teologi pembebasan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Handoko, T. Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1999.

Harahap, M. Yahya, ‘Informasi Materi Kompilasi Hukum Islam: Mempositifkan Abstraksi Hukum Islam’, in Cik Hasan Bisri (penyunting), Kompilasi Hukum Islam dan Peradilan, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Humm, Maggie, Ensiklopedia feminisme, terj. Mundi Rahayu, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002.

Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam

Ismail, Nurjannah, Perempuan dalam Pasungan (Bias Laki-laki dalam Penafsiran), Yogyakarta: LKiS, 2003.

"LSM: Hampir Seperempat Kepala Keluarga di Indonesia adalah Janda", Merdeka.com, https://www.merdeka.com/peristiwa/lsm-hampir-seperempat-kepala-keluarga-di-indonesia-adalah-janda.html, diakses 31 Mar 2018.

Mannan, Moh. Romzi al-Amiri, Fiqih Perempuan Pro Kontra Kepemimpinan Perempuan dalam Wacana Islam Klasik dan Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2011.

Mudzhar, Atho’, "Studi Hukum Islam dengan Pendekatan Sosiologi", dalam Rekonstruksi Metodologi Ilmu-Ilmu Keislaman, Yogyakarta: SUKA Press, 2003.

Muhammad, Husein, Fiqh Perempuan: Refleksi Kiai terhadap Wacana Agama dan Gender, Yogyakarta: LKiS, 2012.

Mulia, Siti Musda, Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005.

PEKKA ID – Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga, https://pekka.or.id/, diakses 28 Maret 2018.

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986.

Puspitasari, Wuryanti, ‘Banyak Perempuan Jadi Kepala Keluarga’, www.antaranews.com, https://www.antaranews.com/berita/372253/banyak-perempuan-jadi-kepala-keluarga, diakses 31 Maret 2018.

Rachman, Budhy Munawar, Ensiklopedi Nurcholish Madjid, Bandung: Mizan, 2007.

Shihab, Moh. Quraish, Perempuan: ... dari Cinta sampai Seks, dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah, dari Bias Lama sampai Bias Baru, Tangerang: Lentera Hati, 2010.

Showalter, Elaine (ed.), Speaking of gender, New York: Routledge, 1989.

Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: Paramadina, 2001.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Wadud, Amina, Quran Menurut Perempuan: Membaca Kembali Kitab Suci dengan Semangat Keadilan, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006.

Zulminarni, Nani, dkk., Akses terhadap Keadilan: Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga di Indonesia Studi Kasus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU, 2011.

Downloads

Published

2018-06-30

Issue

Section

Article

How to Cite

KONSEP QIWĀMAH DALAM YURISPRUDENSI ISLAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER. (2018). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 11(1), 13-22. https://doi.org/10.14421/ahwal.2018.11102

Similar Articles

1-10 of 201

You may also start an advanced similarity search for this article.