DIALEKTIKA HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT PADA PERKAWINAN LELARIAN DI LAMPUNG TIMUR

Authors

  • Muhammad Iqbal Juliansyahzen Fakultas Syariah IAIN Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2019.12101

Keywords:

Islamic Law, Adat, Encounter, Lelarian

Abstract

This article discusses about Islamic law and Adat encounter in lelarian marriage practiced in East Lampung. Based on empirical research, it has been discovered that Islam becomes the core value of Eastern Lampung culture. Islam, however, does not not erase all of the customs that has lived long in society. The results of this study show that lelarian marriage shows the interaction between Islamic law and custom are harmonious and complementary implemented among the member of society in East Lampung.

Studi tentang relasi hukum Islam dan hukum adat dalam perkawinan adat lelarian di Lampung Timur Adat istiadat yang hidup di suatu masyarakat lahir melalui proses dialog panjang antara adat dan agama. Hal ini pulalah yang terjadi di Lampung Timur. Sebelum Islam, agama Hindu merupakan agama yang mendominasi hampir di seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hadirnya Islam menjadikan aturan yang berasal darinya sebagai aturan yang diakui keberlakuannya dalam masyarakat selain hukum adat. Meskipun demikian, Islam tidak menghapus tradisi yang telah hidup lama di tengah masyarakat secara keseluruhan. Disinilah, terjadi interaksi antara Islam dan adat khususnya dalam perkawinan adat lelarian.

References

Azra, Azyumardi. 1995. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung: Mizan.

Black, Aan. dkk. 2013. Modern Perspectives on Islamic Law. Cheltenham: Edward Elgar Publishing.

Faqih, Abdurrahman al-. T.t. Arsyifu Multaqa Ahl Hadīs. CD. Maktabah Syamilah.

Ghazali, Abu Hamid al-. 1971. al-Mustasyfa min ‘Ilm al-Ușūl. Mesir : Syirkah at-Talabiyyah al-Fanniyyah al-Muttahidah.

Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung : Mandar Maju.

_________________. 2003. Hukum Perkawinan Indonesia menurut : Perundangan Hukum Adat dan Hukum Agama. Bandung: Mandar Maju.

Harun, Yahya. 1995. Kerajaan Islam Nusantara Abad XVI dan XVII. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.

Junaidah, Nanik. 2008. Islam di Lampung 1552-1570. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga.

Kamsi, “Pergumulan Politik Hukum Perkawinan Islam dan Adat di Indonesia”, dalam Jurnal Asy-Syir’ah Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, Vol. 46, No. II, Juli - Desember 2012.

Karim, Abdul. 2012. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book.

Kokog, Nengah. “Kasta Menurut Pandangan Hindu”, dalam http://sulut.kemenag.go.id/, diakses tanggal 20 April 2016.

Lukito, Ratno. 2008. Hukum Sakral dan Hukum Sekuler; Studi tentang Konflik dan Resolusi dalam Sistem Hukum Indonesia. Jakarta: Pustaka Alvabet.

___________. 2012. Tradisi Hukum Indonesia. Cianjur: IMR Press.

Mallat, Shibli dan Jane Connors (ed.). 1993. Islamic Family Law. London: Graham & Trotman.

Minhaji, Akh. 2008. Islamic Law and Local Tradition ; A Socio-Historical Approach. Yogyakarta : Kurnia Kalam Semesta Press.

Mudzhar, M. Atho’, “Pendekatan Sosiologi dalam Studi Hukum Islam”, dalam M. Amin Abdullah (Edt) Mencari Islam: Studi Islam dengan berbagai Pendekatan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2000.

Mudzhar, M. Atho. 2013. Islam and Islamic Law in Indonesia ; A Sosio-Historical Approach. Jakarta: Kementerian Agama.

Mu’allim, Amir dan Yusdani. 2005. Ijtihad dan Legislasi Muslim Kontemporer. Yogyakarta: UII Press.

Na’im, Abdullah Ahmed an. 1994. Dekontruksi Syariah, Alih Bahasa: Ahmad Sueady dan Amiruddin ar Rani. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Noviasih, Ni Kadek Putri. 2016. “Penyimpangan Pengertian Warna dan Kasta dalam Hindu”, dalam http://sulut.kemenag.go.id/, diakses pada tanggal 20 April 2016.

Schacht, Josept. 1982. An Introduction to Islamic Law. London: Oxford University Press.

Shābūnī, Muhammad Alī ash-. 2008. Rawāi’u al-Bayān Tafsīr Ayāti al-Ahkām min Al-Qurān. Kairo : Dār ash-Shābūnī.

Șiddīq, Abī at-Tayyib. 1999. Fath al-Bayān fī Maqāșidi al-Quran. Jilid 4. Beirut : Dar al-Kūtub al-Ilmiyyah.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2009.

Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS.

Syatibi, Abu Ishaq As-. T.t. Al-Muwāfaqat fī Ușūli Syarī’ah, Juz IV. Ar Riyad : Dar Fikr Araby.

Taufiq, Muhammad Shofwan. 2010. Perkawinan Non-Adat di Kalangan Masyarakat Muslim Lampung Keratuan Melinting Kabupaten Lampung Timur. Tesis. Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

Watson, Alan. 1993. Legal Transplants an Approach to Comparative Law. London: The University of Georgia Press.

Yasin, Nur. 2008. Hukum Perkawinan Islam Sasak. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Zuhaili, Wahbah az-. 1986. Ușūl al-Fiqh al-Islāmī. Beirut: Dār el-Fikr.

Wawancara

Fathulloh (Tokoh Adat) 24 Februari 2016,

Hazairin (Tokoh Adat) tanggal 22 Februari 2016.

Nina (Masyarakat Biasa, Pelaku Lelarian) tanggal 8 Maret 2016.

Qosim (masyarakat biasa) 03 Desember 2015

Simardi Jaya (Tokoh Adat) tanggal 06 Maret 2016.

Syarif (tokoh agama) tanggal 25 Februari 2016

Uzunuhir (Tokoh Adat) tanggal 22 Februari 2016.

Eva, Nina, Siti Zuhairoh, Lina Aprilia, Sopiah. Wawancara pertengah Februari-pertengahan Maret 2016.

Downloads

Published

2019-06-24

Issue

Section

Article

How to Cite

DIALEKTIKA HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT PADA PERKAWINAN LELARIAN DI LAMPUNG TIMUR. (2019). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 12(1), 1-14. https://doi.org/10.14421/ahwal.2019.12101

Similar Articles

1-10 of 169

You may also start an advanced similarity search for this article.