BERTAHAN SEBAGAI ISTERI NARAPIDANA DI TANAH MINANG: Rasionalitas dan Tradisionalisme Isteri Narapidana di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat

Authors

  • Yulmitra Handayani Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.13102

Keywords:

Isteri narapidana, tindakan tradisional, tindakan rasional

Abstract

This paper discusses about women as wives of convicted criminals in Batusangkar, West Sumatra. This study concentrates on the reasons of their attitudes to stay at becoming wives of these convicted criminals.  This study is an empirical research by utilizing the theory of social action of Max Weber. This article argues that the wives of convicted criminals have chosen to keep their household as a fruit of both traditional and rational action choices. The wife loyalty and the stigmatization of widow status are among traditional values which give strong influence to them. At the same time, some consider their age, their nuclear family and financial needs as rational reasons behind their choice.

Tulisan ini membahas tentang perempuan yang menjadi isteri narapidana di Batusangkar, Sumatera Barat. Fokus kajian dalam tulisan ini adalah alasan mengapa mereka tetap memilih bertahan menjadi isteri narapidana. Dengan menggunakan teori tindakan sosial Max Weber, artikel ini menyatakan bahwa para perempuan tersebut tetap memilih bertahan untuk menjadi para isteri narapidana dikarenakan alasan tradisi dan alasan rasional. Kesetiaan perempuan dan stigma negatif terhadap status janda menjadi alasan tradisional yang melatari pilihan mereka. Sedangkan alasan rasional mereka dapat dilihat dari pernyataan di antara mereka yang mempertimbangkan usia mereka yang sudah lanjut. Sebagian lagi mempertimbangkan nasib anak-anak mereka. Terdapat pula sebagian isteri yang berargumen karena kebutuhan ekonomi mereka.

References

Adi, interview, Oktober 2019.

Amriwati, Rini, Agustina, and Ngusman, ‘Verba Resiprokal dalam Bahasa Minangkabau di Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman." Jurnal Bahasa dan Sastra 5, no. 2 (2018): 30-46.’, Jurnal Bahasa dan Sastra, vol. 5, no. 2, 2018, pp. 30–46.

Anna, interview, 13 Jul 2019.

Awwali, Muchlis, Pelangi di Minangkabau, Padang: LPTIK Universitas Andalas Pa-dang, 2015.

Bongga, Melda Bongga, “Resiliensi Pada Istri Narapidana di Kota Balikpapan (Lapas Kelas II A Balikpapan)” Jurnal Psikologi Psikoborneo, Vol.5 No. 4 (2017).

Daimi, Jelly binti, ‘Politik Kepentingan: Analisis Antropologis Mengenai Dualitas Stigma Terhadap Janda Dalam Masyarakat Matrilineal’, Analisis Sejarah, vol. 7, no. 2, 2018, pp. 137–54.

Datuak Sati, Zulhelmi, interview, 29 Jul 2019.

Dermawanti, interview, Oktober 2019.

Effendi, Nursyirwan, ‘Budaya Politik Khas Minangkabau sebagai Alternatif Budaya Politik di Indonesia’, Masyarakat Indonesia, vol. 40, no. 1, 2016, pp. 75–88 [https://doi.org/10.14203/jmi.v40i1.107 ].

Ernatip and Silvia Devi, Kedudukan dan Peran Bundo Kanduang dalam Sistem Kekerabatan Matrilineal di Minangkabau, Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Handayani, Yulmitra, ‘Pelaksanaan Kewajiban Nafkah Lahir Suami yang Ber-statusNarapidana di Rumah Tahanan Negara Klas II B Batusangkar (Studi Warga Binaan Rumah Tahanan Negara Klas II B Batusangkar)’, Skripsi, Ba-tusangkar: IAIN Batusangkar, 2018.

----, ‘Tipologi Pelaksanaan Kewajiban Nafkah Lahir Suami Yang Berstatus Narapidana Perspektif Hukum Islam (Studi Analisis Interpretasi Teori Qira’ah Mu-badalah)’, JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), vol. 19, no. 1, 2020, pp. 13–30 [https://doi.org/10.31958/juris.v19i1.1882 ].

I Gampo, Datuak, interview, 10 Feb 2020.

Ida, interview, Oktober 2019.

Idris, Nurwani, Perempuan Minangkabau dalam Metafora Kekuasaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Imelda, interview, Agustus 2019.

Irawan, Budi, interview, Oktober 2019.

Jelly, Jelly, ‘Dualitas Stigmatisasi Janda: Realitas Masyarakat Minangkabau yang Mendua’, Handep, vol. 2, no. 1, Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018, pp. 39–58 [https://doi.org/10.33652/handep.v2i1.24 ].

Jelly, Jelly, Afrizal Afrizal, and Maskota Delfi, ‘Palang Pintu:Politik Identitas Laki-laki Minangkabau sebagai Sebuah Respon terhadap Stigma Janda’, JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, vol. 9, no. 1, 2019, pp. 251–68 [https://doi.org/10.15575/jispo.v9i1.4593 ].

Nurkhasanah, Yuli, ‘Kapasitas Istri Narapidana Teroris dalam Mempertahankan Hidup’, Sawwa: Jurnal Studi Gender, vol. 9, no. 1, Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2013, pp. 123–40 [https://doi.org/10.21580/sa.v9i1.669 ].

Nuryanti, Reni, Perempuan Berselimut Konflik: Perempuan Minangkabau di Masa Dewan Banteng dan PRRI, Sleman, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2011.

Rajo Penghulu, Idrus Hakimy Dt, 1000 Pepatah-Petitih, Mamang, Bidal, Pantun, Gu-rindam: Bidang Sosial Budaya, Ekonomi, Politik, Hukum, Hankam, dan Agama di Minangkabau, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

----, Pegangan Penghulu, Bundo Kanduang, dan Pidato Alua Pasambahan Adat di Minangkabau, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

Ramadhan, Rizki and Bunyamin Maftuh, ‘Nilai-Nilai Sosial Budaya Masyarakat Rantau Etnis Minangkabau Sebagai Pedagang Di Pasar Al-Wathoniyah, Cakung, Jakarta Timur’, SOSIETAS, vol. 6, no. 1, 2016 [https://doi.org/10.17509/sosietas.v6i1.2873 ].

Ridho, Hafidz, ‘Relasi Suami Isteri dalam Keluarga (Studi Terhadap Warga Binaan diLembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta)’, Tesis Master, Yogya-karta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.

Sampano, Muhammad Jamil Labai, Hiduik Baradaik: Inilah Karakter Pendidikan dan Budi Pekerti Orang Minang, Revisi edition, Bukittinggi: Cinta Buku Agency, 2015.

Sri Oktaviani, Bedriati Ibrahim and Isjoni, Tradisi Pemberian Gelar Kepada Sumando Dalam Upacara Pernikahan Adat Minangkabau Di Kota Bukittinggi, Pa-kanbaru: FKIP Universitas Riau.

Sulastri, interview, Oktober 2019.

Weber, Max, Sosiologi, Terjemahan edition, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Wita, interview, Oktober 2019.

Yaswirman and Yaswirman, Hukum Keluarga: Karakteristik dan Prospek Doktrin Is-lam dan Adat dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Yatina, interview, Oktober 2019.

Yayat, interview, Oktober 2019.

Yunarti, Sri, ‘Pemberdayaan Lembaga Bundo Kanduang di Nagari Melalui Kebijakan Pembangunan yang Responsif Gender’, Kafa`ah: Journal of Gender Studies, vol. 7, no. 2, 2017, pp. 221–34 [https://doi.org/10.15548/jk.v7i2.178 ].

Yunus, Yulizal and Dt. Rajo Bagindo, Modul Penguatan Pemangku Adat Minangkabau, Sumatera Barat: Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, 2018.

Zubir, Zusneli, Dari Pingitan Hingga Karier: Perjalanan Tokoh Perempuan Minangkabau Menentang Tradisi, Yogyakarta: Eja Publisher, 2011.

Downloads

Published

2021-03-19

Issue

Section

Article

How to Cite

BERTAHAN SEBAGAI ISTERI NARAPIDANA DI TANAH MINANG: Rasionalitas dan Tradisionalisme Isteri Narapidana di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. (2021). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 13(1), 10-22. https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.13102

Similar Articles

1-10 of 46

You may also start an advanced similarity search for this article.