The Role of Traditional Islamic Boarding School-Based Islamic Studies as Radicalism and Intolerance Flow’s Blocking Agent

Main Article Content

Suryadi Suryadi
M. Mansur

Abstract

In Indonesia, the attitude of radicalism and intolerance within Islam has flourished over the last few decades. There are several factors that encourage the emergence of it. One of them is the waning of Islamic Studies in various educational institutions today. As a result, Islam is only understood to be a matter of aqeedah and worship. Basically, many studies have been conducted to tackle radical and intolerant behavior with various approaches: social, political, economic, etc. In this paper, one offer of solutions through Islamic Studies in traditional Islamic Boarding School education institutions will be discussed. The findings in the field stated that the curriculum applied in Islamic Boarding School became one of the significant factors in the efforts of deradicalization. It can not be separated from the open-minded learning method and various teaching materials of Islamic Boarding School that made students to be familiar with diversity.

[Di Indonesia, sikap radikalisme dan intoleranisme dalam Islam tumbuh subur selama beberapa dekade terakhir. Ada beberapa macam faktor yang mendorong munculnya hal tersebut. Salah satu di antaranya adalah memudarnya kajian Islamic Studies dalam berbagai lembaga pendidikan dewasa ini. Akibatnya, Islam hanya dipahami sebatas persoalan akidah dan ibadah saja. Pada dasarnya telah banyak studi dilakukan guna menanggulangi perilaku radikal dan intoleran dengan berbagai pendekatan: sosial, politik, ekonomi, dll. Dalam tulisan ini akan dibahas salah satu tawaran solusi melalui Studi Islam dalam lembaga pendidikan pesantren tradisional. Temuan di lapangan menyatakan bahwa kurikulum yang diterapkan di pesantren menjadi salah satu faktor signifikan dalam upaya deradikalisasi. Hal ini tak lepas dari metode pembelajaran pesantren yang terbuka serta bahan ajar yang beragam sehingga menyebabkan santri terbiasa dengan perbedaan.]

Article Details

How to Cite
Suryadi, Suryadi, and M. Mansur. “The Role of Traditional Islamic Boarding School-Based Islamic Studies As Radicalism and Intolerance Flow’s Blocking Agent”. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 18, no. 2 (October 20, 2017): 225–239. Accessed February 22, 2025. https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/1483.
Section
Articles

References

Ahmad, Kamaruzzaman Bustamam. Islam Historis: Dinamika Studi Islam di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2017.

Al-Jazari, ‘Izzudin Abi al-Hasan Ali bin Muhammad. Usdu al-Ghabah fi Ma’rifah al-Shahabah. Beirut: Dar Ibn Hazm, 2012.

Al-Syahrastani, Muhammad Abdul Karim. Al-Milal wa al-Nihal. Beirut: Dar al-Fikr, 1997.

Asrori, Ahmad. Radikalisme di Indonesia: Antara Historisitas dan Antropisitas dalam Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, Vol. 9, No. 2, 2015.

Aziz, Nawawi Abdul. Hukum Membaca al-Qur’an Bagi Wanita Haid. Bantul: Pondok Pesantren An-Nur, t.tt.

Bradbery, Jennifer dkk. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Oxfordshire: Oxford University Press, 2010.

Bruinessen, Martin van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Yogyakarta: Penerbit Gading, 2015.

_______. Rakyat Kecil, Islam dan Politik. Yogyakarta: Penerbit Gading, 2013.

Dhofi er, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES, 2011.

Ghafur, Waryono Abdul. Seyyed Hossein Nasr: Neos ufisme Sebagai Alternatif Modernisme dalam Ahmad Khudori Soleh (ed), Pemikiran Islam Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2003.

Hardiman, F. Budi. Seni Memahami: Hermenutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2015.

Huntington, Samuel P. The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order. New York: Penguin Group, 1993.

Mila l Bizawie, Zainal. Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (183 0-1945) (Jakarta: Yayasan Compass Indonesiatama, 2016.

Muhtarom, Ali. Peran Ulama Dalam Menangkal Radikalisme Agama Di Kabupaten Jawa Tengah. Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2015.

Mursalin, Ayub dan Ibnu Katsir, Pola Pendidikan Keagamaan Pesantren dan Radikalisme: Studi Kasus Pesantren-Pesantren di Provinsi Jambi dalam Kontekstualita, Vol. 25, No. 2, 2010.

Musthofa, Qowim dkk. K.H. Nawawi Abdul Aziz Sejarah Hidup Sang Penjaga Al-Qur’an. Yogyakarta: Yayasan Al-Ma’had An-Nur Yogyakarta, 2017.

Rodin, Dede. Islam dan Radikalisme: Telaah atas Ayat-ayat Kekerasan dalam al-Qur’an dalam Jurnal Addin, Vol. 10, No. 1, 2016.

Tibi, Bassam. Islam dan Islamisme terj. Alfathri Adlin. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2016.

Tim SETARA Institue. Dari Radikalisme Menuju Terorisme. Jakarta: SETARA Institute, 2012.

Turmudi, Endang (ed). Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.

Yatim, Badri. Sejarah Sosial Keagamaan Tanah Suci: Hijaz (Mekah dan Madinah) 1800-1925. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu. 1999.

Zarkasyi, Jaja dan Thobib al-Asyhar (ed). Radikalisme Agama dan Tantangan Kebangsaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, 2014.

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2011/04/110426_ surveiradikalisme.shtml

https://kbii.web.id

http://lipi.go.id/berita/single/LIPI-Kebanyakan-Pesantren-di-Indonesia-Toleran-dan-Moderat/15098