Kekerasan Kolektif dan Dialog Kebudayaan: Belajar Dari Pengalaman Kekerasan Menjelang Reformasi di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Article Details
References
Bertrand, Jacques. Nasionalisme dan Konflik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2012.
Castells, Manuel. The Power of Identity. Malden: Blackwall Publishing. 1997.
Douglas, Jack D & Waksler, Frances Chaput. “Kekerasan”, dalam Thomas Santosa, Teori-Teori Kekerasan,. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002.
Galtung, Johan. “On The Social Costs of Modernization: Social Desintegration, Atomie/Anomie and Social Development”, dalam Development Change, Vol 27, No. 2. 1980.
_______. “Kekerasan Budaya”. dalam Thomas Santosa. Teori-Teori Kekerasan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2000.
Gurr, Ted Robert. “Relative Deprivation and the Impetus to Violence”, dalam Why Men Rebel. NJ: Princenton University Press. 1970.
Kirby, Peadar. Vulnerability and Violence. London: Pluto Press. 2006.
Mas’oed, Mohtar. Maksum, Mochammad. Soehadha, Moh. Kekerasan Kolektif; Kondisi dan Pemicu. Yogyakarta; P3PK UGM. 2000
Pattiselano, J.Th.F. “Tradisi Uli Pela dan Gandong pada Masyarakat Seram, Ambon dan Uliase”, dalam Antropologi Indonesia. Th. XXIII. No. 58. 1999.
Pelly, Usman. “Akar Kerusuhan Etnis di Indonesia.” dalam Antropologi Indonesia. Th. XXIII. No. 58. 1999
Suparlan, Parsudi. “Kemajemukan, Hipoteisis Kebudayaan Dominan, dan Kesukubangsaan.” dalam Antropologi Indonesia. Th. XXIII. No. 58. 1999.
Soehadha, Moh. “Mitos Datu Ayuh dalam Religi Aruh; Ajaran Lisan tentang Persaudaraan Banjar Muslim dengan Orang Dayak Loksado di Perbukitan Meratus Kalimantan Selatan”, dalam Kumpulan Makalah The 10TH Annual Conference on Islamic Studies, Banjarmasin, 2010.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. 1996 Tahun Kekerasan. Jakarta; YLBHI. 1997.
Media dan Internet
Beritapalu.com, 22/8/2011.
DetikNews. com, 30/04/2013.
Republika.co.id, 21/4/2014.