Membincang Persepsi Keterpinggiran Perempuan

Main Article Content

Nunu Burhanuddin

Abstract

In social context, the common reality indicates that women becoming victim of men’s suppression. In modern terminology, the suppression is called “misogyny” meaning direct or indirect suppression on women whether in a rude or soft manner. The suppression itself occurs since men (including Moslems) do not have gender awareness and sensitivity. The awareness on women inequality has been detected since the presence of gender analysis in sociology. This paper focuses on the perception of women marginality in terms of the anatomy, theological vision, and historical experience. The perception of marginality does not immediately judge on the superiority of men towards women and the marginality of women. This perception appears since the different divison of role between men and women has become an important part of human civilization dynamics. The perception on women marginality is then irrelevant correlated to the guidance applied by the Prophet Muhammad saw that gave the same chance among men and women. For this reason, the concept of equality between men and women has a significant root and foundation in religious texts.

[Realitas yang berlangsung di masyarakat pada umumnya menyebutkan kaum perempuan sebagai korban penindasan oleh kaum laki-laki. Praktik penindasan dalam istilah modern disebut misogyny, yang berarti tindakan penindasan terhadap kaum perempuan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kasar maupun halus. Terjadinya penindasan tersebut disebabkan mereka (termasuk di dalamnya umat Islam) belum memiliki kesadaran dan sensitivitas jender yang utuh. Kesadaran tentang adanya ketidakadilan yang menimpa kaum perempuan baru dirasakan setelah alat analisis jender dalam ilmu-ilmu sosial ditemukan. Tulisan ini mencoba membincang persepsi keterpinggiran perempuan dilihat dari sisi anatomi, visi teologis, hingga pengalaman kesejarahan. Dari hasil kajian ditemukan bahwa persepsi keterpinggiran perempuan tidak menjustifikasi superioritas laki-laki terhadap perempuan, dan apalagi memarginalkannya. Ini lantaran pembagian peran yang berbeda antara keduanya menjadi bagian penting dalam dinamika peradaban manusia. Persepsi keterpinggiran perempuan kemudian menjadi terbantahkan manakala dihadapkan kepada regulasi yang diterapkan oleh Nabi Muhammad Saw yang memberi ruang yang sama antara kaum laki-laki dan perempuan. Pada aras inilah konsep kesetaraan kaum perempuan memiliki akar dan landasannya yang signifikan dalam teks- teks keagamaan.]

Article Details

How to Cite
Burhanuddin, Nunu. “Membincang Persepsi Keterpinggiran Perempuan”. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 16, no. 1 (April 1, 2015): 57–74. Accessed January 24, 2025. https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/161-05.
Section
Articles

References

Al-Quranul Karim.

Abadi, Abu Thayyib Abadi, ‘Aun al-Ma’bud Syarh Abu Daud, Beirut: Dar el-Fikr,t.t., jilid VII.

Abdul Hamid, Mahmud, Huquq al-Mar’ah: Baina al-islam Wa al-diyanah al-ukhra, Pustaka Madbouli, Cairo, Cet. I, 1990.

Ali, Abdullah Yusuf, The Holy Qur’an, Alih bahasa Ali Audah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.

Ali Engineer, Ashgar, Hak-hak Perempuan Dalam Islam, terj. Farid Wajdi, Yogyakarta: Bentang, 1994.

Al-Amili, Muhammad bin Hosein, Wasâil al-Syiah, Beirut: Dar al-Ihya al-Turats al-Arabi, 1413 H.

Al-Bukhâri, Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhârî, Beirut: Dâr wa Mathabi’ Al-Sya’b, t.t.

Al-Kirmani, Syarah Bukhari, Beirut; Dar al-Ihya, Jilid 18, Bab Nikah

Al-Mulaibary, Zainuddin bin Abdul Aziz, Fath al-Mu’in bi Syarh Qurrat al-‘Ain, Surabaya: Al-Hidayah, t.t.

Al-Sya’rawî, Muhammad Mutawalli, Tafsir al-Sya’rawî, Kairo: Akhbar al-Yaum, t.t.

Al-Syaukânî, Nailul Authâr, Kairo: Mathba’ah Al-Utsmaniyyah al-Mishriyyah, t.t.

Al-Suyuthi, Abu Isa Muhammad bin Isa bin Surah, Al-Jâmi’ al-Shagir, Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Al-Zamakhsyari, Muhammad, Al-Kasysyaf, Beirut: Dar al-Kutub, 1977

Al-Zindari, Abdul Majid, Hak-hak Politik Perempuan Dalam Islam, Jakarta: Al-I’tisham, 2003

Al-Razi, Fakhruddin, al-Tafsîr al-Kabir, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990 Volume III Beavoir, Simon de, The Second Sex, translated by Parshel H.M. Aerfed Knoff, New York, 1968

Burhanuddin, Nunu, Al-Qurân dan Perempuan, Yogyakarta: Interpena dan P3M STAIN Bukittinggi, 2009

Dorothea Krawulsky, al-Mar’ah wa al-Syaithan, Jurnal al-Ijtihad, Beirut, edisi musim semi 1994

Emarah, Muhammad. al- A’mal al-Kamilah li al-Imam Muhammad Abduh, Vol II, Cet I, Cairo: Dar el-Syouruk, 1993

Emarah, Muhammad. al- A’mal al-Kamilah li Qasim Amin, Dar el-syourok, Cairo, cet II, 1989

Emarah, Muhammad. al- A’mal al-Kamilah li Rifaat al-Thahthawi, Vol II, al-Muassasah al-Arabia li dirasah wa al-Nasyr, Cairo: Dar el-Syouruk, 1993

Freeman, D. Margareth, Mead and Samoa, Harvard University Press, Cambriedge, 1983

Hassan Alwy dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Ibn Katsir, Tafsir al-Quran al-Adzim, Mesir: Dar al-Misri li Al-Tibâ’ah,t.t., volume 1 Jurnal Scientific American, seri 10. edisi 5 Mei 1994

Khalifah, Ibrahim Abdurrahman, Tafsir al-Tahlili li Sûrah an-Nisa, Cairo: al-Azhar University Press, 1996

Leghorn L. and Barker K., Women’s Worth, ttt: 1982

Mas’udi, Masdar, F., Islam dan hak-hak Reproduksi Perempuan, Bandung: Mizan, 1997

Muthahhari, Murtadha, Hak-hak Perempuan Dalam Islam, terj. M. Hashem, Jakarta: Lentera, 2000

Riffat Hassan, Teologi Perempuan Dalam Tradisi Islam: Sejajar di hadapan Allah, Jurnal Ulumul Qur’an, Vol. I, No. 4, 1990

Risalah Paulus kepada kaum Kolos, pasal 3 ayat 18, dan pasal 5 ayat 22. Bandingkan dengan “Women and Law” karya Louis Weidl. Lihat juga, risalah Petrus Pertama, pasal 3 ayat 1 dan risalah Paulus pertama pasal 2 ayat 9

Sa’dawi, Nawal, al-Wajhu al-Ari li al-Mar’ah al-Arabia, Dar el-Mustaqbal, Cet III, Cairo 1994

Shihab, Quraish, Membumikan Al-Qurân, Bandung: Mizan, 1992

Suheir Abdul Aziz, Perempuan dan Polemik Peradaban, Jurnal OASE - Media Silaturahmi ICMI Cairo, Edisi musim gugur, 1995

Syahri, Muhammad Ray, Miza al-Hikmah, Qom: Maktabu’alami, 1416 H Syahrur, Muhammad, al-Qiraah al-Muasirah, Pustaka Sina, Cairo 1992

Tonny Barnet, Sociology and development, Britis Library, 1988

Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qurân, Jakarta: Paramadina, 1999

Zuhaily, Wahbah, Al-Fiqh al-Islamy Wa Adillatuh, Beirut: Dar al-Fikr, 1989