Feminisme Islam di Indonesia

Main Article Content

Nafsiyatul Luthfiyah

Abstract

Women condition seems far from the ideal in Indonesia, but they have relatively no terrible experiences such as extreme circumsition, “purdah”, seclusion, inequality, injustice of inheritance and marriage-divorce cases, felt by some of their Muslim women abroad. The factors contributed to the mischief include the truth claim on religious dogma among the misinformation Muslims experts and those who plan the anti Islam propaganda. In contrast, Indonesian women are proud in that the Islamic values and Indonesian culture do not oppose women role, opportunity and progress. As the result, Indonesia has rich history of women leaders and heros, among others, Laksamana Malahayati, Panglima Armada Aceh, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Raden Ajeng Kartini, and Rasuna Said. Nowadays, Indonesia has various women field and occupation, such as the government, ministry, parliament members, army forces, teacher, professor and academic position. Until recently, it includes feminist group that became one of interesting topics in Indonesian public.

[Keadaan wanita di Indonesia memang tidaklah sempurna, akan tetapi meraka di sini relative tidak mengalami apa yang diderita oleh saudara-saudara kaum wanita Muslim dibelahan dunia Islam lain: sirkumsisi, purdah danpingitan, ketidak setaraan derajat dengan kaum pria, ketidakadilan hukum waris dan kawin cerai serta nestapa lain yang sering kali diatas namakan sebagai kebenaran yang berasaldari dogma agama yang baikolehkalangan Muslim yang kurang memahami agamanya sendiri maupun oleh mereka yang memanfaatkan hal-hal yang menyedihkan tersebut dalam propaganda anti-Islam Kita sangat beruntung dan pantas bersyukur bahwa nilai-nilai ajaran Islam maupun nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia tidaklah menghambat, bahkan sebaliknya mendorong dan memberi peluang serta kesempatan seluas-luasnya bagi peran kaum wanita di Indonesia demi kemajuan, yang bukan hanya terbatas bagi kaum wanita sendiri, melainkan untuk seluruh bangsa. Oleh karena itu kita mempunyai banyak pemimpin wanita dan pahlawan wanita yang namanya diabadikan dalam sejarah bangsa, antara lain seperti Laksamana Malahayati, Panglima Armada Aceh, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Raden Ajeng Kartini, Rasuna Said dan lain-lain. Pada saat ini kita juga mempunyai banyak pemimpin wanita mulia dari lurah wanita hingga menteri wnaita, anggota DPR/MPR wanita, perwira angkatan bersenjata wanita, guru wanita dan guru besar wanita bahkan banyak professor-profesor yang wanita, bahkan wakil rektor wanita pada perguruan tinggi. Sehingga muncullah golongan feminisme yang menjadi perbincangan dikalangan masyarakat.]

Article Details

How to Cite
Luthfiyah, Nafsiyatul. “Feminisme Islam Di Indonesia”. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 16, no. 1 (April 1, 2015): 75–88. Accessed January 24, 2025. https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/161-06.
Section
Articles

References

Hasyim, Syafiq. Bebas Dari Patriarkhisme Islam. Jakarta: Kata Kita, 2010.

Hasyim, Syafiq. Feminisme dan Fundamentalisme. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005.

Isnanto, Muh, Waryono. Gender dalam Islam: Teks dan Konteks, PSW UIN Sunan kalijaga Bekerjama dengan TAF (The Asia Foundation): Yogyakarta, 2009.

Marhumah, Ema Konstruksi sosial Gender di pesantren studi Kuasa Kiai atas wacana perempuan, Lkis: Yogyakarta, 2011.

M. Marcoes-Natsir, Lies Johan Hendrik Meuleman, Kumpulan Makalah Seminar Wanita Islam Indonesia Dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual (Jakarta: Seri INIS XVIII, 1993).

Mansour, Fakih Mebincang Feminisme Diskursus Gender Perspektif Islam, (Risalah Gusti: Surabaya, 1996.

Muhammad, Husein, Islam Agama Ramah perempuan Pembelaan Kiai Pesantren, (LKIS: Yogyakarta, 2007.

Mutahhari, Morteza Wanita dan hak-haknya dalam Islam, Penerbit Pustaka: Bandung, 1986.

Musthofa, Ibnu Wanita Islam menjelang Tahun 2000, Al-Bayan (kelompok Penerbit Mizan): Bandung, 1995.

Musdah Mulia, Siti, Muslimah Reformis perempuan pembaru keagamaan, Mizan Pustaka: Bandung, 2005.

Najwah, Nurun dkk, Dilema Perempuan Dalam Lintas Agama dan Budaya, (PSW UUIN Sunan Kalijaga Bekerja sama dengan IISEP-CIDA: Yogyakarta, 2005).

Sharma, Arvind, Perempuan-perempuan Dalam Agama-agama, Suka press: Yogyakarta, 2006.

Terjemahan Al-Qur’an dari bi Rosm Ustmani dalam Surat Al-Hujurat, ayat 13, terbitan CV. Mubarokatan Thoyyibah: Kudus, Yayasan Arwaniyah, 2013.

Yamani, Mai Feminisme dan islam: perspektif Hukum dan Sastra diterjemahakan dari Edisi Bahasa Inggris: Feminism and Islam: legal and literary Perspectivis Ithaca Press, Garnet Publishing Ltd., Londodn penerjemah Purwanto, penerbit Nuansa Yayasan Nuansa Cendekia: bandung, 2000.