Periodesasi Perkembangan Studi Hadits (Dari Tradisi Lisan/Tulisan Hingga berbasis Digital)

Main Article Content

Luthfi Maulana

Abstract

The history of the study of hadith from time to time experiencing a very significant development, beginning the study of hadith from oral to oral evolved into writing changes by others as a form of concern about the loss of traditions of the Prophet Muhammad, the development of tradition reached its peak when entering the period of the Successors exactly rule caliph Umar bin Abdul Aziz, where the tradition at this time officially codified in order to cope with the spread of false traditions pioneered by the heretics. Furthermore, after the tradition codified development be very rapid, with the birth of the canonical books of hadith to appear the terms scholarly tradition oriented as selectors hadith (criticism sanad hadith) and there are also books Sharh hadith as explanatory traditions of the Prophet Muhammad, Until the next period the study of hadith switch does not just dwell on criticism sanad but has entered the criticism of honor. In fact, along with the times that has entered the digital age, tradition began in containers therein to present assessment traditions more easily.

[Sejarah kajian hadis dari masa ke masa mengalamai perkembangan yang sangat signifikan, mulanya kajian hadis dari lisan ke lisan berkembang menjadi tulisan, perubahan tersebut tak lain sebagai bentuk kekhawatiran akan hilangnya hadis-hadis Nabi SAW, perkembangan hadis mencapai puncaknya ketika memasuki periode tabiin tepatnya pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz, dimana hadis pada masa ini resmi dikodifikasi guna menanggulangi tersebarnya hadis-hadis palsu yang di pelopori oleh para pelaku bid’ah. Lebih lanjut, setelah hadis dikodifikasi perkembanganya menjadi sangat pesat, dengan lahirnya kitab-kitab kanonik hadis hingga muncul term-term keilmuwan hadis yang berorientasi sebagai penyeleksi hadis (kritik sanad hadis) serta muncul pula kitab-kitab syarh hadis sebagai penjelas hadis-hadis Nabi SAW. Hingga periode selanjutnya kajian hadis beralih tidak hanya berkutat pada kritik sanad melainkan sudah memasuki kritik terhadap matan. Bahkan seiring dengan perkembangan zaman yang sudah memasuki era digital, hadis mulai di kemas di dalamnya guna mengdirkan pengkajian hadis dengan lebih mudah.]

Article Details

How to Cite
Maulana, Luthfi. “Periodesasi Perkembangan Studi Hadits (Dari Tradisi Lisan/Tulisan Hingga Berbasis Digital)”. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 17, no. 1 (April 1, 2016): 111–123. Accessed January 30, 2025. https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/171-09.
Section
Articles

References

Asror, Miftahul. Imam Musbikhin. 2015. Membedah Hadits Nabi SAW. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ash Shidiqie, Teungku Muhammad Hasbi. 1999. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

_______. 1954. Sejarah Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta: Bulan Bintang.

Azra, Azyumardi. 2004. Jaringan Ulama TimurTengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII. Bandung: Mizan,

Al-Maraghi, Abdullah. 2001. Musthofa Pakar-pakar

Fiqh Sepanjang Sejarah. Yogyakarta: LKPSM. Adhikara, Cooky Tri. 2010. “Analisis Sebaran Pemanfaatan Internet Blog/Weblog Untuk Kategori Bisnis Dan Ekonomi Di Dunia Maya Indonesia”, Jurnal ComTech.

Al- Aththar. Abd al-Nasr Tawfiq. T.t. Dustur alLammah wa Ulum al-Sunnah. Kairo: Maktabah Wahhab.

Idri. 2010. Studi Hadis. Jakarta:Kencana.

Ajjaj al-Khatib, Muhammad. 1971. al-Sunnah qabl al-Tadwin. Beirut: Dar al-Fikr.

Abu Zahwu, Muhammad. 1984. al-Hadits wa al-Muhadditsun. Al-Mamalikah al-‘Arabiyah as-Su’udiyah.

Az-Zahrani. Muhammad bin Mathar. 2011. Tadwin As-Sunnah An-Nabawiyyah, terj. Muhammad Rum. Jakarta: Darul Haq.

Itr, Nuruddin. 1995. Manhaj An-Naqd Fii ‘Uluum Al-Hadits, terj. Endang Soetari dan Mujiyo, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ismail, Syuhudi. 1991. Pengantar Ilmu Hadis. Bandung: Angkasa.

Suyadi, Agus Solahudin dan Agus. 2009. Ulumul Hadis. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Smeer, Zeid B. 2008. Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis. Malang: UIN Malang Press.

Saifudin Nur, Ahmad Izzan. 2011. Ulumul Hadis. Bandung: Tafakur.

As-Shalih, Subhi. 1977. Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu. Beirut: Dar al-Ilim lil-Malayin.

Suryadilaga, Muhammad Alfatih. 2014. “Kajian Hadits Di Era Global”. Jurnal ESENSIA.

Sur yadilaga, Muhammad Alfatih., dkk. 2010. Ulumul Hadits. Yogyakarta: Sukses Offset.

Samsukadi, Mochamad. 2015. “Paradigma Studi Hadis di Dunia Pesantren”, Religi: Jurnal Studi Islam. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.

Rahardjo, Dawam. 1988. Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES.

Tafsir, Muhammad. 2004. “Studi Hadis di Indonesia (Telaah Historis terhadap Studi Hadis dari Abad XVII hingga Sekarang)”. Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Quran-Hadis.

Zamakhsyari, Dhofier. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.

www.Islamweb.org.com

Qudsi, Saifuddin Zuhri. 2013. “Umar bin Abdul Aziz dan Semangat Penulisan Hadis”. ESENSIA. Vol. XIV No. 2 Oktober.

Kholil, Tsauqi Abu. 2005. Atlas Hadits Nabawi. Damaskus: Dar al-Fikr.

Ismail, M. Syuhudi. 1991. Pengantar Ilmu Hadits. Bandung: Angkasa.

Suparto, Munzier. 2002. Ilmu Hadis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ater, Nuruddin. 1997. Manhaj Naqd fi Ulumil Hadis. Damsyiq: Dar al-Fikr.

Noorhidayati, Salamah. 2009. Kritik Teks Hadis (analisis tentang ar-riwayah bi alma’na dan implikasinya bagi kualitas hadis). Yogyakarta: Teras.

Sadily, John M.Echols dan Hasan. 2003. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Anonim. 2006. Oxford Learner’s Pocket Dictionary, New Edition. New York: Oxford University Press.

Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia.

Syirbasi, Ahmad. 1999. Studi Tentang Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’anul Karim. Jakarta: Kalam Mulia.

Abbas, Hasjim. 200 4. Kritik Matan Hadis. Yogyakarta: TERAS.

Masrur, Ali. 2007. Teori Common Link G.H.A Juynboll; Melacak Akar Kesejarahan Hadis Nabi. Yogyakarta: LkiS.

Abdullah dkk, Amin. 2002. Tafsir Baru Studi Islam dalam Era Multikultural, (Tafsir Baru Studi Islam dalam Era Multikultural. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga dan Kurnia Kalam Semesta.

Suryadilaga, Muhammad Alfatih (2014) HADIS DI ERA DIGITAL: Antara Efisiensi dan Hajat Keilmiahan. In: KAJIAN AL-QUR’AN DAN HADIS DALAM DIALEKTIKA KONTEMPORER. Book Chapter, Vol.1 (No. 1). Idea Press, Yogyakarta, pp. 159-180. ISBN 978-602-8686-45-7 (In Press)