Jihād fī Sabīlillāh Ulama dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia: dari Surabaya ke Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21103Keywords:
jihād fī sabīlillāh, kemerdekaan Indonesia, Surabaya, ulama, YogyakartaAbstract
Abstract: The proclamation of Indonesian independence on August 17, 1945, was short-lived, as the Dutch subsequently reestablished their dominance. As such, the struggle for this nation's sovereignty continued, and the Indonesian people took up arms against the Dutch's attempt to reinstate their colonial rule. This study aims to investigate the role of the ulema in defending Indonesia's independence, focusing on the Hezbollah case in Surabaya and the Sabil Armed Forces in Yogyakarta. The ulema, in this context, provided not only fatwas but also led by example at the forefront of the battle against the Dutch's colonialism. The findings of this study revealed that in Surabaya and Yogyakarta, the ulama’s involvement in the fight against the Allies further fueled the Hezbollah members' enthusiasm as they witnessed the religious leaders directly participating in the battlefield. The presence of the clerics at the forefront, accompanied by the fatwa of jihād fī sabīlillāh and the slogan of living independently or dying as a martyr, effectively mobilized the students and youth to take up arms against the Dutch. Furthermore, the role of the clergy extended to the establishment of the Sabil War Force Ulama Headquarters (MUAPS) and its armed forces called the Sabil War Force (APS), which was responsible for defending the border area between Kedu and Semarang from Dutch attacks and was sent to Kebumen to block the Dutch's arrival.
Abstrak: Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, tetapi kemerdekaan itu diusik kembali oleh Belanda. Perjuangan bangsa ini masih harus dilanjutkan untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan mengangkat senjata melawan bangsa Belanda yang ingin meneruskan penjajahannya kembali. Kajian ini akan melihat peran ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melihat kasus Hisbullah di Surabaya dan Angkatan Perang Sabil di Yogyakarta. Ulama dalam konteks ini tidak hanya berfatwa saja, tetapi mereka memberi contoh memimpin di garis depan untuk melakukan perlawanan terhadap bangsa Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Surabaya dan Yogyakarta, bergabungnya para ulama dalam pertempuran melawan Sekutu, membuat semangat para anggota Hizbullah semakin berkobar dikarenakan para ulama ikut terjun langsung dalam medan peperangan. Dengan tampilnya ulama di garis depan disertai fatwa perang jihād fī sabīlillāh dan semboyan hidup merdeka atau mati syahid sangat efektif dalam memobilisasi para santri dan pemuda untuk mengangkat senjata melawan Belanda. APS (Angkatan Perang Sabil), yang ditugaskan untuk membantu mempertahankan wilayah di perbatasan antara daerah Kedu dan Semarang dari serangan Belanda dan dikirim ke Kebumen untuk menghadang kedatangan Belanda, juga atas peran ulama. Terbentuknya Markas Ulama Angkatan Perang Sabil (MUAPS) dan pasukan bersenjatanya yang bernama Angkatan Perang Sabil (APS) adalah berkat hasil musyawarah para ulama untuk ikut mempertahankan Indonesia.
Downloads
References
Abdulgani, Roeslan. Seratus Hari Di Surabaya Yang Menggemparkan Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu, 1980.
Ahmad, Jafar. “Analisis Keberhasilan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) Dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.” Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah 4, no. 1 (2022).
Amin, Saidul. “Perjuangan Umat Islam Untuk Indonesia Abad 20.” Jurnal Al-Aqidah 10, no. 2 (2018).
Darban, Ahmad Adaby. “Markas Ulama Angkatan Perang Sabil (MU-APS).” Istoria 3, no. 1 (2007).
Dengel, Holk H. Darul Islam Dan Kartosuwiryo: “Angan-Angan Yang Gagal.” Jakarta: Sinar Harapan, 1995.
Elsa Nurul Fatimah, Elsa Nurul Fatimah. “Askar Perang Sabil (APS) : Studi Politik Dan Militer Religius Masa Perang Kemerdekaan Di Yogyakarta Tahun 1945-1949.” Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, 2017. Accessed May 3, 2023. http://library.fis.uny.ac.id/elibfis.
Farih, Amin. “Nahdlatul Ulama (Nu) Dan Kontribusinya Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Dan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 24, no. 2 (2016).
Fuadi, Rifqil, and Sumarno. “Laskar Hizbullah Karesidenan Surabaya Dalam Peristiwa Pertempuran Sekitar 10 November 1945 Di Surabaya.” AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah 2, no. 3 (2014).
Hadikusuma, Djarnawi. Derita Seorang Pemimpin. Yogyakarta: Persatuan, 1979.
Hasyim, Latif, and dkk. Angkatan Darat TNI Batalyon INF 203 X Hizbullah Surabaya. Surabaya: Hasil Penelitian Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel, 2013.
———. Konsep Sejarah Hizbullah. Surabaya: Hasil Penelitian Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel, 2014.
———. Sejarah Hizbullah Gempol. Surabaya: Hasil Penelitian Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel, 2014.
———. Sejarah Hizbullah Surabaya. Surabaya: Hasil Penelitian Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel, 2010.
———. Sejarah Singkat Batalyon 39 Condromowo. Surabaya: Hasil Penelitian Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel, 1985.
Hidayah, Siti Nurul, and Muhammad Iqbal Birsyada. “Peranan Ulama Muhammadiyah dalam Pembentukan APS (Askar Perang Sabil) di Yogyakarta Tahun 1947-1949.” Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 5, no. 1 (February 25, 2022): 81–88.
Hidayatullah, Ahmad, and Miftahul Khoiri. “Pergerakan Ulama Dan Santri Dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan Di Ambarawa 1945.” Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam II, no. 1 (2022).
Ibda, Hamidullah. “Relasi Nilai Nasionalisme Dan Konsep Hubbul Wathan Minal Iman Dalam Pendidikan Islam.” International Journal Ihya’ ‘Ulum Al-Din 19, no. 2 (2017).
Ismoyo, Nur Aini. “Peranan Angkatan Perang Sabil Dan Hizbullah Dalam Perjuangan Bersenjata RI.” Media Inovasi VI, no. 8 (1994).
Jauhari, Najib. “Resolusi Jihad Dan Laskar Sabilillah Malang Dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945.” Jurnal Studi Sosial 5, no. 2 (2013).
Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.
Laporan utama. “Harga Persatuan 1 Maret 1949, Dari Asap Dapur Kesaksian.” Suara Muhammadiyah, 1988.
Lueey, William Leo. History: Method and Interpretation. Chicago: Loyola University Press, 1958.
Mulyaningsih, Jumeirah, and Dedeh Nur Hamidah. “Laskar Santri Pejuang Negeri: Rekam Jejak Laskar Hizbullah Dalam Pertempuran 10 November 1945 Di Surabaya.” Jurnal Tamaddun 6, no. 2 (November 16, 2018).
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/view/3519.
Notosusanto, Nugroho. Pertempuran Surabaya. Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1985.
———. Tentara Peta Pada Jaman Pendudukan Jepang Di Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1979.
Poesponegoro, Marwati Djoened, and Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia. Vol. VI. Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
Ricklefs, Merle Calvin. Sejarah Indonesia Modern. Translated by Dharmono Hardjowidjono. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1991.
Sardiman. Guru Bangsa, Sebuah Biografi Jenderal Soedirman. Yogyakarta: Ombak, 2008.
Setiadjaya, Barlan. Merdeka Atau Mati Di Surabaya 1945 Jilid I. Jakarta: Widyaswara Kewiraan, 1985.
Suhardono, Edi. Teori Peran Konsep, Derivasi Dan Implementasinya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994.
Suhatno. Ki Bagus Hadikusumo: Hasil Karya Dan Pengabdiannya. Jakarta: Proyek IDSN Ditjaranita-Depdikbud, 1982.
Suratmin. Laskar Perang Sabil Sebagai Kekuatan Sosio Religius Dalam Masa Revolusi Fisik Di Daerah Istimewa Yogyakarta 1945-1949. Yogyakarta: Proyek IDSN Ditjarahnitra-Depdikbud, 1996.
Syaifullah. Gerak Politik Muhammadiyah Dalam Masyumi. Jakarta: Grafiti, 1997.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Miftahuddin Miftahuddin, Danar Widiyanta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who will publish with this journal agree to the following terms:
- Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam publishes all articles entirely in full text.
- It is permissible for readers to download and to use it for scientific purposes and scientific dissemination.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.