MODIN: PELAYAN UMAT & PENJAGA TRADISI

Penulis

  • Imam Muhsin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/thaq.2021.20201

Kata Kunci:

modin, tokoh lokal, tokoh agama, sejarah Islam lokal

Abstrak

Abstract: The development of Islam in a region cannot be separated from the role of local figures. In addition to being a supporter for Islamic da'wah, he also contributed to the color of Islam that developed in the region. One of the local figures was modin. Modin is a highly respected and respected figure, and has a considerable influence for rural communities. Beside it, modin is also a very famous figure among the villagers. The popularity of this local figure certainly can not be separated from his duties and responsibilities that are in direct contact with the pulse of village life. Most of the entire life cycle of a person from pre-birth to post-deathcan not bereleased from the duties and roles of a modin. Mbah Ahmad Musnadiis one of the localfigures asstated above.He is a modinin Ngadimulyo Village, Kampak District, Trenggalek Regency, East Java.This paper discusses the life history of Mbah Ahmad Musnadiand his role in society in his capacity asa modin.Through discussion of these two issues, this paper is expected to reveal the sides of the character's life that deserves to be used as an example, lesson, and inspiration for the next generation. Moreover, this paper is expected to enrich the source of information about the history of the struggle of a religious figure so as to enrich the treasures of knowledge about the history of local Islam.

 

Abstrak: Perkembangan Islam di suatu wilayah tidak bisa lepas dari peran tokoh lokal setempat. Selain menjadi penopang bagi dakwah Islam, ia juga ikut memberikan warna Islam yang berkembang di suatu wilayah tersebut. Salah satu tokoh lokal itu adalah modin. Modin merupakan tokoh yang sangat disegani dan dihormati, serta memiliki pengaruh cukup besar bagi masyarakat pedesaan. Selain itu, modin juga merupakan tokoh yang sangat terkenal di kalangan masyarakat desa. Kepopuleran tokoh lokal ini tentu tidak lepas dari tugas dan tanggung jawabnya yang bersentuhan langsung dengan denyut nadi kehidupan masyarakat desa. Hampir seluruh siklus hidup sesorang mulai dari pra-kelahiran hingga pasca-kematian tidak dapat dilepaskan dari tugas dan peran seorang modin. Mbah Ahmad Musnadi merupakan salah satu tokoh lokal sebagaimana dikemukakan di atas. Ia adalah seorang modin di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Tulisan ini membahas tentang sejarah hidup Mbah Ahmad Musnadi dan perannya di masyarakat dalam kapasitasnya sebagai modin. Melalui pembahasan terhadap atas dua permasalahan tersebut, tulisan ini diharapkan dapat menguak sisi-sisi kehidupan sang tokoh yang layak dijadikan teladan, pelajaran, dan inspirasi bagi generasi berikutnya. Selebihnya, tulisan ini diharapkan dapat memperkaya sumber informasi tentang sejarah perjuangan seorang tokoh agama sehingga bisa memperkaya khazanah pengetahuan tentang sejarah Islam lokal.


Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Alfian, T. Ibrahim. Sejarah Dan Permasalahan Masa Kini. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1979.

Amin, Samsul Munir. Karomah Para Kyai. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008.

Ankersmit, F.R. Refleksi Tentang Sejarah: Pendapat-Pendapat Modern Tentang Filsafat Sejarah. Translated by Dick Hartoko. Jakarta: PT Gramedia, 1984.

Barton, Greg. Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. 2nd ed. Yogyakarta: LKiS, 2003.

Dhofir, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 2015.

Dirdjosanjoto, Pradjarta. Memelihara Umat: Kiai Pesantren – Kiai Langgar Di Jawa. Yogyakarta: LKiS, 2013.

H. Djumair (81 tahun). “Wawancara Dengan H. Djumair (Menantu Mbah Ahmad Musnadi),” June 12, 2018.

H. Supardi (79 tahun). “Wawancara Dengan H. Supardi (Anak Pertama Mbah Ahmad Musnadi),” June 12, 2018.

Hj. Mukayah (79 tahun). “Wawancara Dengan Hj. Mukayah (Anak Keempat Mbah Ahmad Musnadi),” n.d.

Mustofa, Bisri. Primbon Imâmuddin. Kudus: Menara Kudus, n.d.

Sanimin (75 tahun). “Wawancara Dengan Sanimin (Tukang Hajat, Orang Yang Menjelaskan Makna Uborampe Kenduri),” June 12, 2018.

Sardar, Ziauddin. Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim. Translated by Rahmani Astuti. Bandung: Mizan, 1986.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tentang Desapraja. Pasal 30 Ayat 1, 1965.

Diterbitkan

2022-08-02

Cara Mengutip

MODIN: PELAYAN UMAT & PENJAGA TRADISI. (2022). Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban Dan Informasi Islam, 20(2), 122-143. https://doi.org/10.14421/thaq.2021.20201

Artikel Serupa

1-10 dari 97

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.