KAWIN KONTRAK DI KAWASAN PUNCAK Antara Normatif, Yuridis dan Realita

Authors

  • Nurlailiyah Aidatussholihah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2012.05202

Keywords:

kawin mut‘ah, kawin kontrak, normative, yuridis

Abstract

The validity of a marriage is based on the compliance of the marital pillars and its requirements. The pillars of marriage are enacted in the compilation of Islamic law. On the other hand, its requirements are enacted both in the compilation of Islamic law and the marriage law no. 1 of 1974. While the prohibited marriage is not known both in the compilation of Islamic law and in the marriage law, fikih, or the Islamic law, discussed the varieties of prohibited marriages, such as the mut’ah marriage. Hence, the prohibition of the mut’ah marriage was being issued between Sunni and Syi’ah until today. In fact, the implementation of the temporary marriage, which has the similarity with the mut’ah marriage especially on its time restriction, can be found at Tugu Utara, Cisarua sub-district, Bogor (Kawasan Puncak). Furthermore, the implementation of the temporary marriage is different either with the mut’ah marriage in Syi’ah or marital norms and purposes in Islam. Finally, this article deals with the contemporary marriage at Puncak in the perspective of Islamic and positive law.

[Keabsahan suatu perkawinan didasarkan pada pemenuhan rukun dan syarat nikah. Rukun nikah dibahas dalam Kompilasi Hukum Islam, adapun syarat nikah dimuat dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam UUP dan KHI tidak dibahas perkawinan yang dilarang, sementara fikih membahas jenis perkawinan yang dilarang, salah satunya adalah kawin mut’ah. Sampai saat ini keharaman nikah mut’ah merupakan masalah khilafiyah antara Sunni dan Syi’ah. Pada kenyataannya di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor (Kawasan Puncak), ditemukan praktik “kawin kontrak”. Praktik kawin kontrak yang berlangsung di Kawasan Puncak tidak sesuai dengan ketentuan nikah mut’ah yang berlaku menurut Syi’ah bahkan bertentangan dengan aturan dan tujuan perkawinan. Tulisan ini mengkaji praktik kawin kontrak di “Puncak” dalam pandangan hukum Islam dan hukum positif.]

References

Abu Zayd, Farouq, Hukum Islam antara Tradisionalis dan Modernis, terj Husain Muhammad, Jakarta: P3M, 1986.

Amili, Ja’far Murtad}a al-, Nikah Mut‘ah dalam Islam: Kajian Ilmiah dari Berbagai Mazhab, terj. Abu Muhammad Jawad, cet. ke-1, Jakarta: Yayasan As-Sajjad, 1992.

Anshari, Zakariya Al-, asy-Syarqawi ala at-Tahir, Jeddah: Al Haramain, 1990.

______, Ga>yah al-Wus}u>l fi> Syarh} Lubb al-Us}u>l, Surabaya: al-Hidayah, t.th.

‘Asqala>ni>, Ibn H}ajar al-, Fath} al-Ba>ri>: Penjelasan Kitab S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, Terj. Amiruddin, 25 Jilid, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

______, Bulu>g al-Mara>m, Surabaya: al-Hidayah, t.th.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat (Khitbah, Nikah dan Talak), Terj. H. Abdul Majid Khon, cet. Ke-1, Jakarta: Amzah, 2009.

Bigha, Al- dan Muhy al-Di>n, al-Mistu al-Wafy fi> Syarh} al-Arba‘i>n an-Nawa>wiyah, Beirut: Dar Ibn Katsir, 1989.

Bukha>ri>, 'Abdilla>h Muh}ammad bin Isma>’il bin Ibra>hi>m Al->, S{ah}i>h} al-Bukha>ri>, Beirut: Da>r al-Fikr, 1981.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, 1982.

Dimyat}i>, Sayyid al-Bakri bin Sayyid Muhammad Syato> al-, H}a>syiyah I’a>natu at}-T}a>libi>n: ‘Ala> H}illi Alfa>z}i Fath} al-Mu’i>n, 4 Jilid, Jakarta: Da>r al-Kutub al-Isla>miyyah, 1430 H/2009 M.

Fachrudin, Fuad Muhammad, Kawin Mut‘ah dalam Pandangan Islam, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992.

Fadhlullah, Muhammad Husein, Soal-Jawab Fikih Kontemporer (Masalah Seks, Keluarga, Niaga, Politik, Negara, dan Lain-Lain), Terj. R. Hikmat Danaatmadja, cet. ke-1, Cianjur: Titian Cahaya, 2005.

Habsul, Wannimaq, Perkawinan “Terselubung” di antara Berbagai Pandangan, Jakarta: Golden Terayon Press, 1994.

Hamdani, H.S.A. al-, Risalah Nikah Hukum Perkawian Islam, Jakarta: Pustaka Amani, 1989.

Jannati, Muhammad Ibrahim, Fiqh Perbandingan Lima Mazhab, terj. Ibnu Alwi Bafaqih, Muhdor Assegaf, Alam Firdaus, cet. ke-1, Jakarta: Cahaya, 2007.

Jazi>ri>, Abdurrah}ma>n al-, Kita>b al-Fiqh ‘ala> al-Mazahib al-Arba‘ah, 5 jilid, Beiru>t: Da>r al-Fikr, 1986.

Ma>jah, Ibnu, Sunan Ibnu Ma>jah, Beiru>t: Da>r al-Fikr, 1972.

Murata, Sachiko, Lebih Jelas tentang Mut‘ah: Perdebatan Sunni dan Syi‘ah, Terj. Tri Wibowo Budi Santoso, cet. ke-1, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Musawi, Syarafuddin al-, Isu-Isu Penting Ikhtilaf Sunnah Syi’ah, Terj. Mukhlis B.A., cet. ke-2, Bandung: Mizan, 2002.

Mustafa, Ibnu, Perkawinan Mut’ah dalam Perspektif Hadis dan Tinjauan Masa Kini, cet. ke-2, Jakarta: Lentera, 2002.

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan I: Dilengkapi Perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer, edisi revisi, Yogyakarta: ACAdeMIA + TAZZAFA, 2004.

Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, 15 Jilid, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Syarifudin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, cet. ke-3, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Citra Umbara, 2007.

‘Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad, Fiqih Wanita (Edisi Lengkap), Terj. M. Abdul Ghoffar E. M., cet. Ke-26, Jakarta: Al-Kautsar, 1998.

Zuhaily, Wahbah Al-, Al-Fiqh Al-Islam Wa Adillatuh, Mesir, Kairo: Dar al Fikr, 1989.

Downloads

Published

2016-09-26

Issue

Section

Article

How to Cite

KAWIN KONTRAK DI KAWASAN PUNCAK Antara Normatif, Yuridis dan Realita. (2016). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 5(2), 31-56. https://doi.org/10.14421/ahwal.2012.05202

Similar Articles

41-50 of 177

You may also start an advanced similarity search for this article.