TRADISI DOI’ MENRE’ Dalam Pernikahan Adat Bugis Di Jambi

Authors

  • Ahmad Pattiroy Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  • Idrus Salam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2008.01105

Keywords:

Tradisi, Doi’ Menre’. Pernikahan, Bugis

Abstract

Perkawinan merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat yang tidak bisa lepas dari tradisi yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan ajaran yang mereka anut. Adat istiadat tertentu tampak begitu menyatu dalam kehidupan masyarakat. Ia juga ikut berperan aktif dalam mengatur tentang perkawinan. Secara spesifik, praktis adat semacam ini dapat ditemukan dalam model Perkawinan Adat Bugis di Jambi. Doi’ menre’ adalah ketentuan adat yang mensyaratkan bahwa seorang suami harus memberikan suatu pemberian kepada seorang perempuan yang jumlahnya sesuai dengan kesepakatan antara pihak laki-laki dengan pihak perempuan, di samping kewajibannya untuk memberikan mahar sebagaimana yang diatur dalam hukum perkawinan Islam. Melihat persoalan ini, timbul kesan bahwa ada dua kewajiban yang mesti dilakukan oleh calon suami kepada calon istri, yaitu kewajiban memberi pemberian adat yang dikenal dengan istilah doi’ menre’ dan kewajiban untuk memberikan mahar sebagaimana yang disyari’atkan dalam hukum perkawinan Islam. Sepintas hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam atau setidak-tidaknya menyulitkan masyarakat Bugis di dalam melaksanakan perkawinan, padahal Islam hanya mensyaratkan mahar, tidak lebih dari itu.

References

Abdul Malik Abdul Karim Amrullah, Tafsir al-Azhar, Jakarta: Yayasan Nurul Islam,1994, V:21

Abu Syuqqah, Abdul Hakim, Kebebasan Wanita, terj. Asad Yasin, cet ke-2 Jakarta: Gema Insani press, 1999

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail dan Abu Abdullah, Al-Sahih al-Bukhari, Beirut: Ibnu Katsr Al-Yaman, 1978 M/1407 H.

Al-Gazali, Menyikapi Hakikat Perkawinan: Adab, Tatacara dan Hikmahnya, cet. ke-10 terj. Muhammad a-Baqik, Bandung: Karisma.1999

Amin Summa, Muhammad, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: PT. RajaGrapindo Persada, 2004

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Asjmuni, A. Rahman, Qaidah-Qaidah Fiqhi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976

Basyir, Ahmad Azhar, Hukum Perkawinan Islam, Cet ke-8, Fakultas Hukum UII, 1996

Dahlan, Abdul Aziz dan Efendi, Satria,et,all, Eksiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeven,1996 IV: 1334.

Dawud, Abu, Sunan Abi Dawud, Beirut: Dar al-Fikri, 1994 M/1414 H.

Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta, Departemen Agama RI, 1999.

Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Fuad Muhammad al Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li al-Fazi al-Qur’an, Indonesia: Maktabah Dahlan, t.t.

Hadikusuma, Hilman Hukum Perkawinan Indonesia Menurut Pandangan Hukum Adat, Hukum Agama, Bandung: Mandar Maju, 1990

Hambal, Ahmad Ibnu, Musnad Imam Ahmad Ibnu Hambal, Beirut: Dar al-Fikr, 1978 M/1398 H.

Hanafi, A. Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1977

HAS. Al-Hamdani, Risalah Nikah, terj. Agus Salim, cet. ke.1, Jakarta: Anai,1985

Ibn Rusdy, Bidayah al-Mujtahid, Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Jalaluddin al-Maliki, Qaul wa Amirah, Mesir: Dar al-Ihya al Kutub, t.t. IV :14

Jaziri, Abd ar-Rahman, al-Kitabul Fiqh’ Ala Mazahib-al-Arba’ah, 4 jilid, Beirut: Dar al-Kutub Ilmiyyah, 1986.

Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1966

Kamali, M

uhammad Hashim, Principles of Islamic Juris Prudence, Malaysia: Pelanduk Publications,1989.

Karim Amrullah, Abdul Malik Abdul, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1994

Karim, Helmi, dalam Chuzaimah, Problematika Hukum Islam Kontemporer Jakarta; Pustaka Firdaus.1999

Khallaf, Abdul Wahab, Usul Fikh, Beirut: Dar al-Fikr, 1978 M/1997 H.

Kurazi, Ahmad, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: Rajawali pers, 1995

Lukito, Ratno, Pergumulan antara Hukum Islam dan Adat di Indonesia, Jakarta: INIS:1998.

Mame, A. Rahmi dkk. Adat dan Upacara Perkawinan Sulawesi Selatan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978.

Mugniyah, Jawwad, al-Fiqh A’la al-Madzahib al- Khamsyah, Beirut: Dar al-Jawwad, t.t.

Mustafa al-Khin, dkk, Fiqh al-Manhaji, Damaskus: Dar al-Qalam,IV:88.

Nasution, Khoiruddin. Islam Tentang Relasi Suami Istri: Hukum Perkawinan I Yogyakarta: ACAdeMIA& TAZZAFA, 2004

Nasution, S. MetodeResearch, cet ke-4 Jakarta: PT Bumi Askara, 2001

Pertiwi Wiwik Y, (Pandanagan Generasi Muda, Terhadap Upacara Perkawinan adat di Kota Ujung Pandang, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998.

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Garapindo Persada 1998.

Sabiq, As-Sayyid, Fiqh as-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr 1989.

Schacht, Joseph, Pengantar Hukum Islam Terjemahan, Jakarta: Derektorat Agama Islam Repoblik Indonesia, 1995.

Ash-Siddieqy Hasbi, Syari’at Islam Menjawab Tantangan Zaman, Jakarta: Bulan Bintang 1966.

Sikki, M, Dkk, Nilai dan manfaat Pappsen dalam Satra Bugis Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan, 1998.

Singarimbun, Masri, dan Efendi, Sofian, Metode Penelitian Survei Jakarta: LP3ES,1989

Asy-Syafi’i Muhammad bin Idris, Musnad Asy-Syafi’i, Beirut: Dart al-Kutub al-Alamiah, t.t.

Syarifuddin, Amir, Pembahrui Pemikiran Dalam Hukum Islam, Padang: Aksara Raya, 1990.

Yaskur, ”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Jalukan dan Gawan dalam perkawinan”, Skripsi, No. sy 2179 Yas (00350404).

Yunus, Mahmud, Hukum Perkawinan dalam Islam, Jakarta: Al- Hidayah, 1956.

Zuhaili Wahbah az-, Usul al-Fiqh al-Islam, Beirut: Dar al-Fikr,1986

Downloads

Published

2016-09-26

Issue

Section

Article

How to Cite

TRADISI DOI’ MENRE’ Dalam Pernikahan Adat Bugis Di Jambi. (2016). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 89-116. https://doi.org/10.14421/ahwal.2008.01105

Similar Articles

11-20 of 56

You may also start an advanced similarity search for this article.