PERAN KURSUS PRA NIKAH DALAM MEMPERSIAPKAN PASANGAN SUAMI-ISTRI MENUJU KELUARGA SAKINAH
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2017.10107Keywords:
Kursus Pra Nikah, Suami-istri, dan Keluarga SakinahAbstract
Pre marriage course is a government effort to press the high rates of divorce, domestic violence and other family problems. The procedure for execution and materials to be delivered in pre marriage course has been set in the Regulation Director General of Islamic Guidance No. DJ.11 / 491 of 2009 about bride courses is then refined by the Regulation Director General of Islamic Guidance No. DJ.II / 542 of 2013 about Guidelines for Implementation of Pre Marriage Course. This article examines how the rules that have been set by the government assembled premarital courses in Indonesia and slightly described how the implementation of the pre marriage course in neighboring countries. Premarital course program recommendation is still not compulsory for couples who want to get married, therefore the implementation is still deemed less effective. But if the pre marriage course conducted seriously and as an obligation, it can be predicted that pre-marriage courses will serve healthful Indonesian families from the disease of violence, injustice in household and divorce and will created a harmonious family.
[Kursus pra nikah merupakan upaya pemerintah dalam menekan tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan problem keluarga lainnya. Tata cara pelaksanaan dan materi yang akan disampaikan dalam kursus pra nikah telah diatur dalam Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.11/491 tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/542 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah. Artikel ini mengkaji bagaimana peraturan yang telah diatur oleh pemerintah terakit kursus pra nikah di Indonesia dan sedikit mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan kursus pranikah di negara tetangga. Program kursus pra nikah masih bersifat anjuran bukan kewajiban bagi pasangan yang ingin menikah, oleh karena itu dalam pelaksanaannya masih dirasa kurang efektif. Namun jika kursus pra nikah dilaksanakan secara serius dan sebagai suatu kewajiban, maka dapat diprediksikan bahwa kursus pra nikah akan berfungsi menyehatkan keluarga Indonesia dari penyakit kekerasan, ketidakadilan dalam rumah tangga serta perceraian dengan terbinanya keluarga sakinah.]
References
Ahnan, Mahtuf, dan Maria Ulfa, Risalah Fiqh Wanita, Pedoman Ibadah Kaum Wanita Muslimah dengan Berbagai Permasalahannya, Surabaya: Terbit Terang.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Bulughul Maram dan dalil-dalil Hukum, terj. Khalifaturrahman dan Haer Haeruddin, Jakarta: Gema Insani, 2013.
Azhari, Ari, Pelaksanaan Kursus Pra-Nikah (Studi Komperatif di Kantor Urusan Agama Kec. Gondukusuma Kota Yogyakarta dengan Lembaga Pembinaan Persiapan Hidup Berkeluarga Kevikepan DIY), Tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta: Hukum Islam Konsentrasi Hukum Keluarga. 2014.
Badaruddin, “Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kursus Pra-Nikah” Modul Kursus Pra Nikah, Yogyakarta: Seksi Urusan Agama Islam, 2012.
Badaruddin, Bahan Ajaran Pelatihan Korps Penasehat BP-4, Yogyakarta: Kementerian Agama, 2012.
Faisal, Ahmad, Efektivitas BP4 dan Perannya dalam Memberikan Penataran atau Bimbingan pada Calon Pengantin (Studi pada BP4 KUA Kecamatan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat), Skripsi publikasi online, Jakarta: Akhwal al-Syakhsiyyah Konsentrasi Peradilan Agama. 2007.
Harjanti, Sri, Peran BP4 dalam Meresolusi Konflik Perkawinan (Studi Kasus KUA Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas Kal-Bar), Tahun, 2010.
Hasan, Sofyan, dan Warkum Sumitro, Dasar-dasar Memahami Hukum Islam di Indonesia, Surabaya: Usaha Nasional, 1994.
http//digilib.uinsby.ac.id/1782/6/Bab%203.pdf.
http://riau.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=12292.
http://www.pelitabrunei.gov.bn/nasional/item/15187-peserta-kursus-pasca-perkawinan-terima-sijil
Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam
Nasution, Harun, dkk, Ensiklopedi Islam “Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Penyelesaian Perceraian”, Jakarta: Departemen Agama RI, 1993.
Nasution, Khoiruddin, Arah Membangun Hukum Keluarga Islam Indonesia: Pendekatan Integratif dan Interkonektif dalam Membangun Keluarga Sakinah, Asy-Syir’ah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol.46 No.1, Januari-Juni 2012.
Nasution, Khoiruddin, Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia dan Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Muslim, Yogyakarta: Academia, 2009.
Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam No. DJ.II/542 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah
Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009.
Sujiantoko, Peran dan Fungsi BP4 dalam Mediasi Perkawinan di Kabupaten Jepara, skripsi publikasi online, Semarang: Ahwal al-Syakhsiyyah, 2010.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Wasman dan Wardah Nuroniyah, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Perbandingan Fiqih dan Hukum Positif, Yogyakarta: Teras. 2011.
Willis, Sofyan S, Konseling Keluarga (Family Counseling), Bandung: Alfabeta, 2011.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Zakyyah Iskandar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.