Sufism of Archipelago: History, Thought, and Movement
Main Article Content
Abstract
The development of Islam tend to shows the diversity according to the age and socio-cultural region of its adherents. This is the case with the development of Islam in the archipelago, which shows a diversity in the pattern of development of the teachings and religious aspects, along with the diversity of its society which includes various ethnicities and cultures. One such pattern of Islam is Sufism, the Islamic aspect which emphasizes the inner or esoteric aspects, based on the Sufi doctrine and comprehension. This paper focuses on the development of Sufism in the archipelago, viewed in terms of history, thought, and tarekat movements. The archipelago Sufism is studied in historical and socio-anthropological perspectives. Broadly speaking, it can be stated that Firstly, in the process of Islamization of the archipelago, Sufism acts as a media of Islamic society carried out by the Sufi in their preaching about the XIII century until the XVI century; Second, the development of Sufism in the archipelago in the XVII century until the XIX century experienced a shift in the pattern of development, role and movement. Their role is mainly to establish the spiritual aspect of religious life and development, but through the power and social communities of the tarekat they can also carry out social movements, especially in mobilizing the people’s struggles against Dutch colonialism in the nineteenth century. Finally, the Sufism of Nusantara (Archipelago) that is netted in tarekat movements continues to show its wider role in the twentieth century. Some tarekat communities not only maintain religious traditions that are spiritual, but also work in education, economics, and politics. Thus, the contribution of sufism is very beneficial to society in general, both in order to fulfill their spiritual needs and worldly life.
[Perkembangan Islam selalu menunjukkan keragaman sesuai zaman dan wilayah sosial-budaya masyarakat pemeluknya. Sebagaimana Islam di Nusantara menunjukkan keragaman pola pengembangan ajaran dan aspek keagamaan itu adalah seiring masyarakatnya yang meliputi beragam etnis dan budaya. Salah satu pola keislaman tersebut adalah sufisme, yakni aspek keislaman yang lebih menekankan segi batiniah atau esoterik berdasarkan faham dan ajaran para Sufi. Tulisan ini memfokuskan pembahasannya tentang perkembangan sufisme di Nusantara, baik dilihat dari segi sejarah, pemikiran, maupun gerakan-gerakan tarekat. Sufisme Nusantara tersebut dipelajari dalam perspektif sejarah dan sosio-antropologis. Secara garis besar dapat dinyatakan, bahwa Pertama, dalam proses islamisasi Nusantara, sufisme berperan sebagai media pengislaman masyarakat yang dilakukan oleh para sufi dalam dakwahnya pada sekitar abad XIII hingga abad XVI; Kedua, Perkembangan sufisme di Nusantara pada abad XVII hingga abad XIX mengalami pergeseran pola pengembangan, peranan maupun gerakannya. Peranan mereka yang terutama memantapkan aspek spiritual bagi kehidupan dan perkembangan keagamaan, tetapi melalui kekutaan serta komunitas sosial tarekat juga mereka dapat melakukan gerakan sosial, khususnya gerakan-gerakan sosial yang dimobilisasi seiring perlawanan-perlawanan rakyat Nusantara terhadap kolonialisme Belanda pada abad XIX. Ketiga, Sufisme Nusantara yang terjaring dalam gerakan-gerakan tarekat terus menunjukkan peranannya yang lebih luas pada abad XX. Beberapa komunaitas tarekat bukan hanya mempertahankan tradisi keagamaan yang bersifat spiritual, melainkan juga bergerak di bidang pendidikan, ekonomi, dan politik. Dengan demikian, kontribusi sufisme akan sangat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan ruhaniah mereka.]
Article Details
References
Abdullah, Hawash. 1980. Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara. Surabaya: al-Ikhlas.
Abdurahman, Dudung, 2011. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Abdurra’uf Singkil. tt. ‘Umdah al-Muhtājīn Ila Suluk Maslak al-Mufradin.
Aceh, Aboebakar. 1957. Riwayat Hidup K.H. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar, Jakarta: Panitia Penerbit.
______. 1984. Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia. Sala: Ramadhani.
______. 1993. Pengantar Ilmu Tarekat. Solo: Ramadhani.
Ambary, Hasan Mu‘arif, 1994. Kedudukan dan Peran Tokoh Abdurrauf Singkil dalam Birokrasi dan Keagamaan Kesultanan Aceh, Panitia Pelaksana Syeikh Abdurrauf Syiah Kuala (Banda Aceh: Unsyiah.
‘Arifin, K.H. Shohibulwafa Tajul. t.t. Tanbih dan Asas Tujuan Thoriqat Qadiriyah Naqsyabandiyyah. Tasikmalaya: Yayasan serba Bhakti.
______. 1970. Miftahus Shudur. Tasikmalaya: Yayasan Serba Bhakti.
______. t.t. ‘Uqudul Juman. Tasikmalaya: Yayasan Serba Bhakti.
Arnold, T.W., 1913. The Coming of Islam: A History of the Propagation of Muslim Faith. London: Constable.
Asikin, Zainal. 1980. Biogarafi Syeikh Abdullah Mubarrok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh). Suryalaya: t.p.
Azra, Azyumardi. 1984. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Badruzzaman. t.t. K.H. Jauhar al-Musawwan. Garut: Pesantren al-Falah
______. t.t. Dzikir Jahr dan Khafi. Garut: Pesantren al-Falah
Badruzzaman, Ikyan. 1992. Hubungan Syari’at dan Tasawuf dalam Manuskrip Jawahir al- Ma’ani. Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah.
______. 2007. K.H. Badruzzaman dan Perkembangan Thariqat Tijaniyah di Garut. Garut: Zawiyah Thariqat Tijaniyah.
Benda, Harry J. 1981. Bulan Sabit dan Matahari Terbit, terj. Daniel Dhakidae. Jakarta: Pustaka Jaya.
van Bruinessen, Martin. 1992. Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan.
______. 1995. Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan.
Burhanudin, Jajat 2012. Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Muslim dalam Sejarah Indonesia. Bandung: Mizan.
Burhanpuri, Tuhfah al Mursalat ila Ruh an Nabi, tt.
Che Ahmat, Amin dkk.., “Islamic Weltanschauung in Bahr al-Lahut: The writings of Syeikh Abdullah
A` rif” dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 2016, Vol. 6, No. 11.
Dahlan, Muhammad. 1979. Sepintas Mengenai Thariqat al-Idrisiyyah. Tasikmalaya: Yayasan Fadris.
Dhofier, Zamakhsyari. 1984. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Durkheim, Emile, 1915. The Elementary of the Religious Life, terj. Joseph Ward Swain. New York: The Macmillan Company.
Fata, Ahmad Khoirul “Tarekat” dalam Jurnal Al-Ulum, Volume. 11, Nomor 2, Desember 2011.
Fathurrahman, Oman, 2006. “Tarekat Syatariyyah: Memperkuat Ajaran Neosufisme.” dalam Sri Mulyati et.al. Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Geertz, Clifford. 1983. Abangan Santri Priyayi dalam Masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin. Jakarta: Pustaka Jaya.
Guilot, C dan H. Chambert-Loir, 2007, “Pendahuluan” dalam C. Guilot dan H. Chambert-Loir (ed.), Ziarah dan Wali di Dunia Islam, terj. Jean Coteau dkk (Jakarta: Serambi.
Hamidah, “Gerakan Petani Banten: Studi Tentang Konfigurasi Sufisme Awal Abad XIX” dalam jurnal Ulumuna, Volume XIV Nomor 2 Desember 2010.
Hasan, Ahmad Rifai (peny.). 1984. Warisan Intelektual Islam Indonesia. Bandung: Mizan.
Hurgronje, Snouck, 1931. Mekka in the Latter Part of the 19th Century. Leiden: E.J. Brill.
Johns, A.H., 1961, “Sufism as a Category in Indonesia Literature and History”, dalam JSEAH, 2, II.
______, 1965. The Gift Addressed to The Spirit of The Prophet (Canberra: The Australian National University.
Jones, Russel (penyunting), 1987. Hikayat Raja-raja Pasai (Kuala Lumpur: Fajar Bakti
Kartodirdjo, Sartono. 1966. The Peasants’ Revolt of Banten in 1888 Its Conditions, Course and Sequel, a case Study of Social Movements in Indonesia. ‘S-Gravenhage: Martinus Nijhoff.
______. 1984. Pemberontakan Petani Banten 1888, Kondisi, Jalan Peristiwa dan Kelanjutannya: Sebuah Studi Kasus mengenai Gerakan Sosial di Indonesia, terj. Hasan Basari dan Bur Rasuanto. Jakarta: Pustaka Jaya.
______. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia.
Kuntjaraningrat. 1989. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Laporan Pelaksanaan Penataran Muballig Negara Bagian Serawak Malaysia, tanggal 9 sampai 19 Januari 1988. 1988. Suryalaya: t.p.
van Leur, J.C., 1955. Indonesian Trade and Society. Den Haag: Van Hoeve.
Mulyati, Sri (et.al). 2005. Mengenal & Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia. Jakarta: Kencana
Najib, Moh. 1994/1995. Tarekat Tijaniyah di Kabupaten Garut (Studi Sosial Keagamaan). Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati.
Nasution, Harun. 1975. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.
______. 1978. Filsafat dan Mistisisme. Jakarta: Bulan Bintang.
______(ed.). 1990. Thoriqot Qodiriyah Naqsyabandiyah: Kenang-kenangan Ulang Tahun Pondok Pesantren Suryalaya ke-85 (1905-1990). Tasikmalaya: IAILM.
Patoni, Uwes. 2005. “Pengaruh Perilaku Keagamaan Penganut Tarekat terhadap Interaksi Sosialnya dengan Masyarakat (Studi di Tarekat Idrisiyah Pagendingan Tasikmalaya),” Tesis S2. Bandung: Program Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Djati.
Pedoman Kerja Yayasan Serba Bhakti Pondok Pesantren Suryalaya Masa Bakti 1994-1998. 1994. Suryalaya: YSBPPS.
Peeters, Jeroen, 1997. Kaum Tuo-Kaum Mudo: Perubahan Religius di Palembang 1821 – 1942. Jakarta: INIS,
Pijper, G.F. 1984. Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950, terj. Tudjimah dan Yessy Augusdin. Jakarta: UI-Press.
_______. 1987. Fragmenta Islamica: Beberapa Studi Mengenai Islam di Indonesia Awal Abad XX, terj. Tudjimah. Jakarta: UI-Press
Purwadaksi, Ahmad, 1992. Ratib, Samman dan Hikayat Syekh Muhammad Sammad. Jakarta: Fakultas Sastra UI,.
al-Qaljoebi, H. Ahmad Thabibudin. t.t. al- Tariqah al-Tijaniah. Tasikmalaya: al-Ma’had Nur al-Islam.
Rahman, Fazlur. 1994. Islam, terj. Ahsin Muhammad Bandung: Penerbit Pustaka.
Ruchani, Bisri. 1991. “Tarekat Tijaniyah di Kabupaten Garut Jawa Barat,” dalam Tarekat Tijaniyah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan.
Sahabuddin, 2002. Nur Muhammad Pintu Menuju Allah: Telaah atas Pemikiran Syekh Yusuf an-Nabhani. Jakarta: Logos.
Salamah, Ummu. 1997. “Tradisi Tarekat dalam Perspektif Perubahan Sosial di Garut Jawa Barat,” Disertasi (belum diterbitkan). Bandung: Program Pascasarjana UNPAD
Salahudin, Asep “Komunikasi Kaum Tarekat Studi Tentang Pola-Pola Komunikasi Dalam Kelompok Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya” dalam jurnal IJAD Vol. 3 Nomor 1 Edisi April 2013.
Sangidu, 2003. Wachdatul Wujud: Polemik Pemikiran Sufistik antara Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumaterani dengan Nuruddin ar-Raniri. Yogyakarta: Gama Media.
Shiddiqi, Nourouzzaman. 1984. Menguak Sejarah Muslim: Suatu Kritik Metodologis. Yogyakarta: PLP2M.
Simuh. 1995. Sufisme Jawa: Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Sirriyeh, Elizabeth. 1999. Sufi dan Anti Sufi, terj. Ade Alimah. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Sufi.
Steenbrink, Karl A. 1984. Beberapa Aspek Tentang Islam Di Indonesia Abad 19. Jakarta: Bulan Bintang.
Stoddard, L. 1966. Dunia Baru Islam, terj. Panitia Penterjemah. Jakarta: Panitia Penerbit.
Suminto, H. Aqib. 1985. Politik Islam Hindia Belanda. Jakarta: LP3ES.
Sunardjo, Unang. 1985. Pesantren Suryalaya dalam Perjalanan Sejarahnya. Tasikmalaya: Yayasan Seraba Bhakti.
Suryanegara, Ahmad Mansur. 1992. “Pesantren Jawa Barat Dalam Tinjauan Sejarah,” Makalah. Panitia Musyawarah Kerja Nasional XI Sejarah
Suyuthi, Mahmud. 2001. Politik Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Jombang: Hubungan Agama, Negara dan Masyarakat. Yogyakarta: Galangpress.
Teeuw, A., .1952. (penyunting). Sedjarah Melaju. Jakarta: Jambatan.
Tim Penulis IAIN Jakarta. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Tjandrasasmita, Uka (ed.). 1975. Sejarah Nasional Indonesia, III. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Trimingham, J. Spencer. 1973. The Sufi Orders in Islam. London: Oxford University Press.
Turner, Bryan S. 2006. Agama dan Teori Sosial, terj. Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta: IRCiSoD.
Yani, Zulkarnain “Tarekat Sammaniyah Di Palembang”, dalam Jurnal IAIN Raden Fatah 2012.
Zainuddin, H.M., 1961. Tarikh Aceh dan Nusantara (Medan: Pustaka Iskandar Muda.
Ziadeh, Nicola A. 1983. Sanusiyah: a Study of Revivalist Movement in Islam. Leiden: E.J. Brill.