Living Hadis Dalam Tradisi Menjaga kubur Masyarakat Banjar Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan
Main Article Content
Abstract
One of the phenomena of “Living Hadith” found in South Kalimantan is the tradition of watching over the tomb for a couple of days after the death of a person. It has been usually done in Banjar ethnic group and in particular in Hulu Sungai Tengah. This tradition is referred to the Hadith of Prophet Muhammad, although not all of them know the text of the Hadith. It is due to the fact that some got religious knowledge from the religious figure through their speeches. In the other hand, the guard of the tomb has different views, attitudes and purposes. While some had main purpose preserving of reciting the Qur’an in every moment, some others bore only granting the wish of other person. In some cases, they even consider this tradition as medium for the additional income.
[Salah satu fenomena living hadis yang dapat ditemukan di Kalimantan Selatan adalah tradisi menjaga kubur selama beberapa hari yang diadakan setelah kematian seseorang, hal ini sudah biasa di kalangan masyarakat Banjar pada umumnya, khususnya di Hulu Sungai Tengah, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Tradisi ini disinyalir dirujuk dari hadis Nabi Muhammad saw, meskipun tidak semuanya mengetahui persis teks hadis yang tersebut, karena pengetahuan yang berkembang didapat dari para tokoh agama melalui ceramah-ceramah. Para penunggu makam mempunyai sikap atau pandangan serta tujuan yang berbeda-beda. Ada yang memang bertujuan untuk melestarikan bacaan al-Qur’an dalam setiap moment apapun, ada juga yang berniat sekedar mengabulkan hajat orang yang meminta tolong tersebut, bahkan ada juga yang memandang tradisi ini sebagai sarana untuk tambahan pemasukan komisi kantong.]
Article Details
References
Ahmadi, Abu. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.
Alfianoor, “Fragmen Ayat al-Qur’an dalam Mantra Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan (Studi Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung : Mizan, 1998.
Daud, Alfani. “Islam dan Masyarakat Banjar: Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar”. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007.
Ilham, Sholeh. “Kajian terhadap Tradisi Sholawat Jam’iyyah Ahbabul Mustafa Kabupaten Kudus (Studi Living Hadis)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
Jamalie, Zulfa. “Telaah Singkat Sejarah dan Kandungan Kitab Parukunan Jamaluddin al-Banjari”, dalam Jurnal Suluh, edisi Januari 2013, vol 1.
Sa’diyah, Halimatus. “Majelis Bukhoren di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Studi Living Hadis)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2013.
Salam, Abdus. Ringkasan Manaqib Syekh H.M.Isma’il bin Syekh H.M. Thahir al-Alabi an-Naqari Rahimahullahu Ta’ala. Paser: Khazanah Naqariyah. 2013.
Sani, Mukhyar. “Dakwah Islam dan Perkembangannya di Kalimantan Selatan” dalam jurnal al-Hadharah, vol. 2, Januari-Juni 2003.
Suryadilaga, M. Alfatih. “Living Hadis dalam Tradisi Sekar Makam” dalam Jurnal al- Risalah, vol. 13 edisi 1 Mei 2013.
_______. “Model-Model Living Hadis ” dalam Sahiron Syamsuddin (ed),
Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: TH Press, 2005.
Wawancara
Wawancara dengan Ahmad Fachrawi di Kab. Hulu Sungai Tengah Kalsel pada Jum’at, 18 April 2014 pukul 14.15 WIB.
Wawancara dengan Abdul Kadir. di Kab. Hulu Sungai Tengah Kalsel pada Sabtu, 12 April pukul 14.05 WIB.
Wawancara dengan Khairani di Kab. Hulu Sungai Tengah Kalsel pada Rabu, 9 April 2014 pukul 20.10 WIB
Wawancara dengan Muhsin di Kab. Hulu Sungai Tengah Kalsel pada Kamis, 10 April 2014 pukul 14.35 WIB.
Wawancara dengan Anis Hamidi di Kab. Hulu Sungai Tengah Kalsel pada Selasa, 8 April 2014 pada pukul 21.20 WIB.
Media dan Internet
http://www.hulusungaitengahkab.go.id/, diakses pada tgl 3 April 2014, pukul 16.45 WIB.
CD ROM Mausuah al-hadis al-syarif (Global Islamic Software Company, 1991-1997).