ISTERI SEBAGAI PENCARI NAFKAH UTAMA: Studi terhadap Perajin Kapuk di Desa Imogiri, Bantul, Yogyakarta

Authors

  • Siti Djazimah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Ihab Habudin

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09104

Keywords:

Maqasid asy-Syari‘ah, Isteri Pencari Nafkah, Perajin Kapuk

Abstract

Islam has expressly regulate the division of tasks and roles between husbands and wives fairly. Although the husband is obliged to provide sustenance for his wife and children, but the family law of Islam does not forbid a wife from helping her husband in making a living with her husband's consent and does not interfere with her obligations as a housewife. There is a wife in a family of craftsmen in the village of Tegal Kembang, Imogiri, Yogyakarta, which acts as the main breadwinners for their families. This article examines the wives who work as the wage earners by using the concept of maqa> s} id ash-shari'ah < 'ah. The impact that emerges of the role of the kapok craftsmen woman is more on the impacts that are in positive traits and it is associated with the hajjiy and daruriy needs. The wife who has an income has the economic independence power that can even sustain the needs of the family. Social interactions that occur in kapok craftsmen community, make a strong emotional connection between kapok craftsmen. While the social interaction with the "outside world" (consumers) clearly provides insight of the Kapok Craftsmen. As for the negative impact of the mother's role of Kapok craftsman towards parenting does not seem significant.

[Islam secara tegas telah mengatur tentang pembagian tugas dan peran antara suami dan istri secara adil. Walaupun suami berkewajiban memberi nafkah kepada isteri dan anak-anaknya, tetapi hukum keluarga islam tidak melarang istri membantu suaminya dalam mencari nafkah dengan persetujuan suaminya dan tidak mengganggu kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Ada istri pada keluarga perajin kapuk di dusun Tegal Kembang, Imogiri, Bantul,  Yogyakarta, yang berperan sebagai pencari nafkah utama bagi keluarganya. Tulisan ini mengkaji para isteri yang bekerja sebagai pencari nafkah dengan menggunakan konsep maqa>s}id asy-syari<‘ah. Dampak yang ditimbulkan dari peran yang dijalankan para ibu perajin kapuk adalah lebih pada dampak yang sifatnya positif dan hal ini terkait dengan kebutuhan yang sifatnya daruriy dan hajjiy. Para isteri yang mempunya penghasilan tersebut memiliki kemandirian dalam ekonomi bahkan dapat menopang kebutuhan keluarga. Interaksi sosial yang terjadi dalam komuitas perajin kapuk, menjadikan kuatnya hubungan emosional di antara perajin kapuk. Sementara  interaksi sosial dengan “dunia luar” (konsumen) jelas memberikan wawasan perajin kapuk semakin bertambah. Adapun dampak negatif peran ibu sebagai perajin kapuk terhadap pengasuhan anak tidak nampak secara signifikan.]

References

Asy-Syathibi, al- Muwafaqat fi Ushul asy-Syari<‘ah, Juz II, ttp: Mathba’at asy- Syarf al- Adna, t.t.

Mas’udi, Masdar F., Islam dan Hak Reproduksi Perempuan, Bandung: Mizan, 2000.

Munti, Ratna Batara, Perempuan sebagai Kepala Rumah Tangga, cet. ke-1, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, 1999.

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan 1 Dilengkapi Perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer, Yogyakarta: Academia & Tazzafa, 2005.

Nurdin, A. Fauzie, Wanita Islam dan Transformasi Sosial Keagamaan ( Studi tentang Relevansi Perubahan Pencaharian Nafkah di Pedesaan), cet. ke-1, Yogyakarta: Gama Media, 2009.

Qanibî, Muhammad Rowas Qal‘ajî dan Hamid Sôdiq, Mu‘jam lugah al-Fuqahâ’, Beirut: Dâr al-Nafâ’is, 1985.

Rais, Isnawati, “Perempuan dalam Fiqh Munakahat: Perspektif Muhammadiyah”, dalam Wacana Fiqh Perempuan dalam Perspektif Muhammadiyah, cet. 1, Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta.

Shodiqin, Ali, “Nafkah dalam Hadis” dalam Membina Keluarga Mawaddah wa Rahmah dalam Bingkai Sunah Nabi, ed. Marhumah dan M. Alfatih Suryadilaga, cet. ke-1, Pusat Studi Wanita (PSW) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan The Ford Foundation Jakarta.

Downloads

Published

2017-03-01

Issue

Section

Article

How to Cite

ISTERI SEBAGAI PENCARI NAFKAH UTAMA: Studi terhadap Perajin Kapuk di Desa Imogiri, Bantul, Yogyakarta. (2017). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 9(1), 47-66. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09104

Similar Articles

71-80 of 165

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)