LARANGAN PERKAWINAN DI ANTARA DUA KHOTBAH: TINJAUAN HUKUM ISLAM ATAS PRAKTIK PERKAWINAN DI DESA SIBIRUANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

Authors

  • Mustafid Mustafid UII Fakultas Ilmu Agama Islam Magister Studi Islam Universitas Islam Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09207

Keywords:

Larangan Perkawinan, Hukum Adat, Hukum Islam

Abstract

In the Islamic law there is a marriage prohibition related to time, which is a prohibition on getting married when a person performs ihram, both the ihram of hajj and ihram of umrah and in the iddah period. The people of Sibiruang Village, Koto Kampar Hulu District, Kampar Regency, Riau Province, besides adhering to Islamic law, are still firmly adhered to the customs that have been passed hereditary to the prohibition of marriage between two praying sermons of Eid al-Fitr and Eid al-Adha or from the 1st Shawwal after the Eid al-Fitr to 10 Zulhijjah before the Eid al-Adha. Sibiruang people believe if someone violates, he will get a negative impact on the life of his family someday. This articlewants to examine the marriage prohibition between two praying sermons of Eid al-Fitr and Eid al-Adha and the traditional custom sanctions for those who break the perspective of Islamic law.

[Dalam hukum Islam terdapat larangan perkawinan yang berkaitan dengan waktu, yaitu larangan untuk melakukan perkawinan ketika seseorang melakukan ihram, baik ihram haji maupun ihram umrah, dan pada masa iddah. Masyarakat Desa Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar Propinsi Riau, selain berpegang teguh pada hukum Islam, juga masih perpegang teguh pada adat kebiasaan yang sudah turun-temurun terhadap larangan melakukan perkawinan di antara dua Khotbah Idul Fitri dan Khotbah Idul Adha atau dari mulai tanggal 1 Syawal setelah Khotbah Idul Fitri sampai dengan 10 Zulhijjah sebelum Khotbah Idul Adha. Masyarakat Sibiruang meyakini apabila ada yang melanggar akan mendapatkan dampak negatif terhadap kehidupan keluarganya kelak. Tulisan ini ingin mengkaji larangan menikah di antara dua Khotbah Idul Fitri dan Khotbah Idul Adha dan sanksi adat bagi yang melanggarnya perspektif hukum Islam.]

References

Anwar, Desi, Kamus Bahasa Indonesia Modern, cet. ke-1, Surabaya: Amelia, 2002.

Bukhari, Abu Muhammad bin Ismail bin Ibrahim, Ṣaḥih Bukhari, cet. ke-1, Kairo: Dharal Ibnu Hasim, 2004.

Dahlan , Abd. Rahman, Usul Fiqh, cet. ke-1, Jakarta : Amzah, 2010.

Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahan, Semarang: CV. Toha Putra, 1989.

Departemen Agama, Bahan Penyuluhan Hukum, UU. 1. Tahun 1974, cet. ke-2, Jakarta: Depag RI, 2002.

Ghozali, Abdul Rahman, Fiqh Munakahat, Cet. ke-3, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Hamdani, Said bin Abdullah bin Thallib al-, Risalah nikah, Jakarta: Pustaka Amani, 2002.

Hamdani, Ushul Fiqh, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2013.

Haroen, Nasrun, Ushul Fiqh I, cet. ke-2, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1997.

Hasan ,M. Ali, Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam,Cet. ke-2, Jakarta: Siraja Prenada Media Group, 2006.

Hosen, Ibrahim, Fiqh Perbandingan Masalah Perkawinan cet. ke-1, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003.

Jumantoro, Totok, Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih, cet. ke-2, Jakarta: Amzah, 2009.

Junaedi, Dedi, Bimbingan Perkawinan, cet. ke-2, Jakarta: Akademi Presindo, 2003.

Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia No.1 Tahun 1991, Jakarta: Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, 2003.

Kuzari, Achmad, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Muchtar, Kamal, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, cet. ke-3, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Munawir, Ahmad Warson, Kamus Arab Indonesia, cet. ke-3, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, Cet. ke-3,Bandung: Sinar Baru al-Gesindo, 2004.

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam Di Indonesia, cet. ke-3, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 1998.

Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid, jilid ke-2, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.

Shiddiqy, M. Hasbial-, Filsafat Hukum Islam, cet. ke-5, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, cet. ke-3,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

______, Ushul Fiqh, cet. ke-5, Jakarta: Kencana, 2009.

Tihami, H. M. A., Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, cet. ke-2, Jakarta: PT Raja Grapimdo Persada, 2012.

Undang-undang Perkawnian No. 1 Tahun 1974

Usman, Muchlis, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fikhiyah, cet. ke-3, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 1999.

Yasin, Fatihuddin Abul, Risalah Hukum Nikah, Surabaya: Terbit Terang, 2006.

Zuhaili, Wahbah az-, Fiqh al-Islām wa Adillatuhu, terj. cet. ke-6, Jakarta: Gema Insani, 2011.

Downloads

Published

2017-07-31

Issue

Section

Article

How to Cite

LARANGAN PERKAWINAN DI ANTARA DUA KHOTBAH: TINJAUAN HUKUM ISLAM ATAS PRAKTIK PERKAWINAN DI DESA SIBIRUANG KABUPATEN KAMPAR RIAU. (2017). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 9(2), 221-228. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09207

Similar Articles

1-10 of 212

You may also start an advanced similarity search for this article.