TRADISI BUKA PINTU DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT BANTEN: Studi terhadap Tradisi Ya Lail di Kampung Pakuncen Ciwedus, Cilegon

Authors

  • Dayan Fithoroini Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.23-30

Keywords:

yalil, buka pintu, keabsahan perkawinan

Abstract

This article discusses about the tradition of yalil/yalail practiced in Kampung Pakuncen Cilegon Banten in the process of marriage celebration. It is a symbol of the beginning of family life. This tradition is conducted after marriage contract. The discussion concentrate on the meaning of the tradition among the society. Based on empirical research, this paper argues that the tradition of yalil is a symbol of the arrival of the first time the groom goes to the bride's house and the acceptance of the bride’s family to the groom. In Kampung Pakuncen, Ya lail tradition has important meaning for the society, even it was considered as a compulsory in wedding procession and give impact to the validity of marriage. As a fruit of social development, contemporary development shows that ya lail is considered as a good tradition which does not give impact to the validity of marriage. 

Tulisan ini membahas tentang tradisi yalil/ya lail, sebuah tradisi yang ada dalam pesta perkawinan, yang dipraktikkan di Kampung Pakuncen, Cilegon, Banten. Tradisi Yalil ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan berumah tangga dan biasanya diadakan setelah akad nikah. Tulisan ini berfokus pada makna tradisi ya lail bagi masyarakat kampung Pakuncen. Berdasarkan penelitian empiris, tulisan ini menyimpulkan bahwa tradisi Yalil merupakan tanda kedatangan mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan untuk pertama kalinya, dan simbol penerimaan keluarga mempelai perempuan terhadap mempelai laki-laki. Bagi masyarakat Pekuncen, tradisi Ya lail mempunyai makna yang penting dalam perkawinan. Tradisi ini pernah dianggap sebagai salah satu syarat yang menentukan sahnya perkawinan. Namun, seiring dengan perkembangan sosial yang terjadi, sekarang masyarakat hanya menganggap ya lail sebagai tradisi baik yang tidak berpengaruh terhadap keabsahan perkawinan. 

References

Asmu’i, ‘Tradisi Yalil di Ciwedus’, interview, 19 Feb 2019.

Fuadah, Fauziyah Tsamrotul, ‘Pelaksanaan Aturan Kebal Cerai Pada Perkawinan Masyarakat Hukum Adat Baduy (Studi di Suku Baduy, Kecamatan Leu-widamar, Provinsi Banten)’, Skripsi, Universitas Brawijaya, 2017, http://repository.ub.ac.id/8757/, accessed 15 Feb 2021.

Gunawan, Agus, ‘Tradisi Upacara Perkawinan Adat Sunda (Tinjauan Sejarah dan Budaya di Kabupaten Kuningan)’, Jurnal Artefak, vol. 6, no. 2, 2019, pp. 71–84 [https://doi.org/10.25157/ja.v6i2.2610 ].

Habibi, ‘Tradisi Yalil di Ciwedus’, interview, 20 Feb 2019.

Heryana, Agus, ‘Pemanfaatan Folklor di Banten Sebagai Sumber Sejarah: Sejarah dan Tradisi Lisan’, Tsaqofah 14, no. 1 (2020): 1-12., vol. 14, no. 1, 2020, pp. 1–12.

Hifdzullah, ‘Tradisi Yalil di Ciwedus’, interview, 20 Feb 2020.

Indonesia and Mahkamah Agung, Kompilasi hukum Islam., Jakarta: Mahkamah Agung, Republik Indonesia, 2004.

Jaya, Sulaiman, ‘Perancangan Informasi Kesenian Yalil (Buka Pintu) Pernikahan Banten Melalui Media Audio Visual’, other, Universitas Komputer Indo-nesia, 2019 [https://doi.org/10/UNIKOM_Sulaiman%20Jaya_14.%20BAB%20IV%20Media%20dan%20Teknis%20Produksi.pdf ].

Karisman, Indra, ‘Tradisi Perkawinan Masyarakat Suku Baduy Lebak Banten (Studi Terhadap Rukun Hirup Dalam Masyarakat Adat Suku Baduy)’, Skripsi, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nahtadi, Didi, ‘Tradisi Ayun Pengantin Dalam Perkawinan Masyarakat Kabupat-en Serang’, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015.

Rukmana, Ayi, ‘Tradisi Perkawinan Baduy Luar dengan Baduy dalam (Studi Ka-sus Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten)’, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2016.

Sābiq, al-Sayyid, Fiqh as-Sunnah, Beirut: Dar el Fikr, 1996.

‘Serang Banten: Kesenian Tradisional Ya lail atau Yalil Khas Banten’, Serang Banten, http://www.serangbanten.com/2018/03/kesenian-tradisional-ya-lail-atau-yalil.html, accessed 15 Feb 2021.

Sumarni, Aan, Rahmawati, and Maulana Yusuf, Studi Komparatif Peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dalam Pembangunan Kelurahan Tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus Kota Cilegon, Provinsi Banten, Laporan Penelitian, Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2018.

Downloads

Published

2021-03-19

Issue

Section

Article

How to Cite

TRADISI BUKA PINTU DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT BANTEN: Studi terhadap Tradisi Ya Lail di Kampung Pakuncen Ciwedus, Cilegon. (2021). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 13(1), 23-30. https://doi.org/10.14421/ahwal.2020.23-30

Similar Articles

11-20 of 105

You may also start an advanced similarity search for this article.