WHEN RELIGIOUS JUDGES PROTECT CHILDREN'S RIGHTS: Case of Divorce in Padangsidempuan Religious Court
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2022.15204Keywords:
Children's rights, divorce, Padangsidimpuan Religious CourtAbstract
In a marriage, a parent is the primary party that fulfills children's rights, but in reality, not all marriages end in ideal conditions. In many divorces, children's rights are jeopardized. This paper aims to study how children's rights are fulfilled at the hands of the Padangsidimpuan Religious Courts. Data for this study were collected through in-depth interviews, while secondary data was obtained from the case register files at the Padangsidimpuan Religious Court. After conducting research, it was found that the majority of wives who filed for divorce at the Padangsidimpuan Religious Court mostly did not include the rights of the children in their petition. In deciding this case, the judge at the Padangsidimpuan Religious Court followed existing regulations. The verdict always refers to the posita. However, apart from that, many judges also advise the litigants to include children's rights in the posita lawsuit therefore their rights can be protected by a judge's decision.
[Dalam sebuah perkawinan, orang tua seharusnya menjadi pihak utama yang memenuhi hak-hak anak, tetapi ternyata tidak semua pernikahan baik-baik saja. Banyak terjadi perceraian yang mengancam hak anak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana terpenuhinya hak-hak anak di Pengadilan Agama. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara melakukan wawancra mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari berkas-berkar register perkara di Pengadilan Agama Padangsidimpuan. Setelah melakukan penelitian didapatkan fakta bahwa mayoritas istri yang mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Padangsidimpuan hanya mengajukan gugat cerai belaka tanpa turut menyertakan hak anak yang di bawah pengasuhannya.Hakim Pengadilan Agama Padangsidimpuan dalam memutuskan hal tersebut konsisten dengan regulasi yang ada. Putusan selalu merujuk posita. Namun ternyata selain itu, banyak juga hakim yang menyarankan kepada pihak yang berperkara untuk memasukkan hak-hak anak dalam posita gugatan agar dapat dilindungi haknya oleh putusan hakim.]
References
Aiko, Ondra. “HAK ANAK PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus DiNagari Pakan Rabaa Timur Kec. Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan).” Jurnal AL-AHKAM 12, no. 1 (2021): 53–70. https://doi.org/10.15548/alahkam.v12i1.2915.
Alam, Arief Syahrul, Andy Usmina Wijaya, and Fifin Dwi Purwaningtyas. “Harmonization of Law to the Protection of Children’s Right Caused by Divorce in Indonesia.” JL Pol’y & Globalization 93 (2020): 58. https://doi.org/10.7176/JLPG/93-05.
Alqawasmi, Amal Yousef Omar. “Marriage and Divorce Practices in Islamic Centers in Italy.” Oñati Socio-Legal Series 11, no. 4 (2021): 959–89. https://doi.org/10.35295/osls.iisl/0000-0000-0000-1198.
Amiriyyah, Nuriel. “Nafkah Madliyah Anak Pasca Perceraian: Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 608/K/AG/2003.” Jurisdictie: Jurnal Hukum Dan Syariah 6, no. 1 (2015): 1–15. https://doi.org/10.18860/j.v6i1.4085.
Athar, Mohamad. “Konsep Pernikahan Dalam Al-Quran.” AL-ADILLAH: Journal of Islamic Law 2, no. 1 (2022): 44–54.
Hidayat, Ilham, Yaswirman Yaswirman, and Mardenis Mardenis. “Problems Arising from Talak Divorce Outside the Court.” International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding 6, no. 10 (2019): 138–48. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v6i10.919.
Irianto, Sulistyowati. “Competition and Interaction between State Law and Customary Law in the Court Room: A Study of Inheritance Cases in Indonesia.” The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law 36, no. 49 (2004): 91–112. https://doi.org/10.1080/07329113.2004.10756574.
Kholid, Moh Agung Laksono, Muhammad Zaki, and Iskandar Syukur. “Analisis Tujuan Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Agung Tentang Penolakan Nafkah Madhiyah Anak (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 608/K/Ag/2003).” Al Maqashidi: Jurnal Hukum Islam Nusantara 5, no. 2 (2022): 81–96. https://doi.org/10.32665/almaqashidi.v5i2.1324.
Kurnaini, Heti. “Pemenuhan Hak Nafkah Sebagai Salah Satu Pola Terhadap Perlindungan Anak: Analisis Pemikiran A. Hamid Sarong.” PETITA 2, no. 1 (2017): 54. https://doi.org/10.22373/petita.v2i1.61.
Masrukhin, M, and Meliana Damayanti. “Hukum Progresif Penanganan Hak Nafkah Anak Dalam Kasus Perceraian Di Pengadilan Agama (Studi Di Pengadilan Agama Karesidenan Surakarta).” Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum 5, no. 1 (2020): 25–36. https://doi.org/10.22515/alahkam.v5i1.1794.
Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta: Liberty, 2009.
Nisa, Fadhilah, Adri Adri, and Yansalzisatry Yansalzisatry. “Implementasi Hak-Hak Anak Dalam Putusan Hakim Pengadilan Agama Yang Berkaitan Dengan Perceraian Orang Tua Di Pengadilan Agama.” Universitas Bung Hatta, 2021.
Prameswari, Zendy Wulan Ayu Widhi, and Erni Agustin. “Indonesian Marriage Law Reform: The Way to Strengthen the Protection of Children’s Rights against Child Marriage.” JSEAHR 2, no. 1 (2018): 286. https://doi.org/10.19184/jseahr.v2i1.5353.
Subagyono, Bambang Sugeng Ariadi, Johan Wahyudi, and Razky Akbar. “Kajian Penerapan Asas Ultra Petita Pada Petitum Ex Aequo Et Bono.” Yuridika 29, no. 1 (2014): 100–112. https://doi.org/10.20473/ydk.v29i1.360.
Wallerstein, Judith S. “Growing up in the Divorced Family.” Clinical Social Work Journal 33 (2005): 401–18. https://doi.org/10.1007/s10615-005-7034-y.
WP, Zendy Wulan Ayu, and Haidar Adam. “Putusan Ultra Petita Mahkamah Konstitusi Dalam Perkara Pengujian Konstitusionalitas Undang-Undang.” Yuridika 29, no. 2 (2014): 168–90. https://doi.org/10.20473/ydk.v29i2.365.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ahmatnijar Ahmatnijar, Dian Furqani Tenrilawa, Asmuni Asmuni, Hasan Matsum, Rahman Subha
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.