MELACAK AKAR PEMIKIRAN DALAM FIKIH WAKAF Studi terhadap Legalitas dan Karakter Akad Wakaf
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2010.03103Keywords:
Legalitas, Akad, Wakaf, Fikih Wakaf.Abstract
Legalitas wakaf secara spesifik ditunjukkan oleh beberapa hadits nabi dengan kata shadaqah atau shadaqah jâriyah. Wakaf kemudian dikenal dengan sebutan al-habs hingga akhirnya lebih familiar dengan sebutan al-waqf itu sendiri. Terdapat perbedaan pendapat diantara ulama dalam memposisikan wakaf, sebagian mengategorikan wakaf sebagai akad lâzim dan sebagian lain ghairu lâzim. Implikasi hukumnya jika wakaf termasuk akad lâzimi maka wakaf tidak dapat dicabut kembali, tidak boleh ada tindakan hukum (al-tasharruf) yang dapat menghilangkan wakaf, status kepemilikan berpindah dan harus berlaku selamanya (muabbad). Demikian pula sebaliknya. Namun, dalam realitas pemikiran, hubungan pengategorian wakaf sebagai akad lâzim atau ghairu lâzim dengan implikasi hukumnya tersebut ternyata menuai kontroversi, sebagian terlihat konsisten namun sebagian lain terlihat sebaliknya dan bahkan unik.
References
‘Asqalânî, Ahmad bin ‘Alî bin Hajar, Al-, Fath al-Bârî bi Syarh Shahîh al-Bukhârî. Kairo. Dâr al-Rayyân li al-Turâts, t.th.
Bâqî, Ibrâhim Mahmûd, ‘Abd al-, Dawr al-Waqf fî Tanmiyat al-Mujtama’ al-Madanî. Kuwait: al-Amânah al-‘Âmmah li al-Awqâf, 2006.
Bukhârî, Abî ‘Abdillâh Muhammad bin ‘Ismâ’îl. al-, Matn al-Bukhârî bi Hâsyiat al-Sanadî. Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.
Ibrâhim Bik, Ahmad, Maushû’ah Ahkâm al-Waqf ‘alâ al-Madzâhib al-Arba’ah. Kairo: al-Maktabah al-Azhariyyah li al-Turâts, 2009.
Malik, Ibn Hisyâm, Abî Muhammad ‘Abd al-, Al-Sîrah al-Nabawiyyah. Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2007.
Mubarak. Jaih, Wakaf Produktif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008.
Mushtafâ Ahmad al-Zarqâ. t.th. Ahkâm al-Awqâf. Dâr ‘Ammâr, t.th.
Nawawî, al-, Shahîh Muslim bi Syarh al-Imâm al-Nawawî. Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.
Nîsâbûrî. Abî al-Husayn Muslim bin Hajjâj al-, Shahih Muslim. Juz II. Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
Qahaf. Mundzir. Al-Waqf al-Islâmî, Tathawwuruhu, Idârâtuhu, Tanmiyatuhu. Damaskus: Dâr al-Fikr, 2006.
Qazwînî, Abî ‘Abdillâh Muhammad bin Yazîd, Ibn Mâjah al-, Sunan Ibn Mâjah. Semarang: Toha Putera, t.th.
Sijistânî. Abî Dâwûd Sulaymân Ibn al-Asy’ats, Al-, Sunan Abî Dâwûd. Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.
Suyûthî, Jalâl al-Dîn, al-, Sunan al-Nasâî bi Syarh Jalâl al-Dîn al-Suyûthî. Beirut: Dâr al-Fikr, 1930.
Syalabî, Muhammad Muştafa. Muhadlarât al-Waqf wa al-Washiyyah.. al-Iskandariyyah: Matba’ah Dâr al-Ta’lif, 1957.
Turmûdzî. Abî ‘Isâ Muhammad ‘Isâ, al-, Sunan al-Turmûdzî wa Huwa al-Jâmi’ al-Shahih. Indonesia: Maktabah Dahlân, t.th.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf
Zahrah, Muhammad, Abû, Muhadlarât fi al-Waqf. Kairo: 1959.
Zuhailî, Wahbah, Al-, Ushûl al-Fiqh al-Islâmî. Beirut: Dâr al-Fikr al-Mu’âshir. 1986.
-------------------, Al-Washâyâ wa al-Waqf fî al-Fiqh al-Islâmî. Beirut: Dâr al-Fikr al-Mu’âshir, 2007.
------------------, al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh, Juz IV, Damsyiq: Dâr al-Fikr, 1997.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Abd. Kholid
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.