ANALISIS PASAL 39 AYAT 3 KHI TENTANG LARANGAN KAWIN KARENA SESUSUAN: PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM

Authors

  • Pipin Armita Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09202

Keywords:

KHI, Hukum Perkawinan, Larangan Kawin, Perkawinan Sesusuan

Abstract

The Compilation of Islamic Law (KHI) cannot be separated from the rules of law written in the Qur'an and Hadith. Article 39 paragraph 3 of The Compilation of Islamic Law (KHI) states that there is a prohibition on marriage due to the same breastfeeding mother. Philosophically, Allah's purpose in prescribing the law is to preserve the benefits of human beings, as well as to avoid ‘mafsadat’, both in the world and in the hereafter. In article 39 paragraph 3 KHI, the determination of the law is in order to realize the benefits of human beings. There are five main elements that are protected against the law of prohibition on marriage due to the same breastfeeding mother as mentioned in article 39 paragraph 3 KHI. The five main elements are religion (if ad-dīn), soul (if an-nafs), reason (if al-‘aql), descendants (if an-nasl), and property (if al-māl).

[Kompilasi Hukum Islam (KHI) tidak lepas dari kaidah-kaidah hukum yang tertulis dalam al-Qur’an dan Hadis. Pasal 39 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI) menyatakan adanya larangan melangsungkan perkawinan karena sesusuan. Secara filosofis, tujuan Allah mensyariatkan hukumnya adalah untuk memelihara kemaslahatan manusia, sekaligus untuk menghindari mafsadat, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam pasal 39 ayat 3 KHI, penetapan hukum tersebut dalam rangka mewujudkan kemaslahatan manusia. Ada lima unsur pokok yang dilindungi terhadap penetapan hukum keharaman menikah karena sesusuan yang tercantum dalam pasal 39 ayat 3 KHI. Kelima unsur pokok tersebut adalah agama (if ad-dīn), jiwa (if an-nafs), akal (if al-‘aql), keturunan (if an-nasl), dan harta (if al-māl).]

References

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Presindo, 1992.

Dimyati, Muhammad Syata ad-, Hāsyiah I‘ānah at-Tālibīn, Jeddah: Haramain, t.t.

Djamil, Faturrahman, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Djazuli, Ahmad, Kaidah-kaidah Fiqh (Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-masalah Praktis), Jakarta: Kencana, 2006.

Hadi, Samsul, “Perkawinan Beda Agama antara Illat Hukum dan Maqasid asy-Syarī‘ah”, Jurnal al-Ahwal, Vol. 1 No. 1 tahun 2008.

Harun, Nasir, Ushul Fiqh I, cet. ke 1, Jakarta: Logos, 1996.

Jaziry, Abdurrahman al-, Kitāb al-Fiqh ‘ala al-Mażāhib al-Arba‘ah, jilid ke-IV, Beirut: Dar al-Kutūb al-‘Ilmiyyah, 1990.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://kbbi.kemdikbud.go.id.

Khallaf, Abdul Wahhab, Ilmu Uṣūl Fiqh, cet. ke-1, Semarang. Dina Utama, 1994.

Kompilasi Hukum Islam (KHI). http://www.hukumonline.com/pusatdata/ downloadfile/lt4cce4ea264383/parent/13200.

Mukhtar, Kamal, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, cet. ke-3, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Munawir, Ahmad Warson, Kamus Bahasa Arab-Indonesia al-Munawwir, Yogyakarta: tp, tt.

Nur, Djaman, Fikih Munakahat, Semarang: Toha Putra, 1993.

Rusyd, Ibn, Bidāyah al-Mujtahid wa Nihāyah al-Muqtaṣid, Bairut: Dar al-Fikr, tp,tt.

Sabiq, As-Sayyid, Fiqh as-Sunnah, alih bahasa Moh. Thalib, cet. ke-14, Bandung: al-Ma’arif, 1997.

Siroj, Malthuf, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia Telaah Kompilasi Hukum Islam, cet. ke-1, Yogyakarta, Pustaka Ilmu, 2012.

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan di Indonesia antara Fiqh Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, cet.1, Jakarta: Kencana, 2006.

Zuhaili, Wahbah, Fiqh Imam Syafi‘i, alih bahasa Muhammad Afifi dan Abdul Hafiz, III, Jakarta: Almahira, 2010.

Downloads

Published

2017-07-31

Issue

Section

Article

How to Cite

ANALISIS PASAL 39 AYAT 3 KHI TENTANG LARANGAN KAWIN KARENA SESUSUAN: PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM. (2017). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 9(2), 157-168. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09202

Similar Articles

11-20 of 194

You may also start an advanced similarity search for this article.