Menimbang Moralitas dan Rasionalitas: Studi Kritis Fenomena Tren Nikah Muda dan Penundaan Perkawinan melalui Perspektif Maqashid Syariah dan Teori Tindakan Sosial Max Weber

Authors

  • Rafliyanto UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/v16nh673

Keywords:

Early Marriage, Marriage Postponement, Islamic Family Law, Nikah Muda, Penundaan Perkawinan, Hukum Keluarga Islam

Abstract

This study aims to analyze the phenomenon of early marriage and marriage postponement trends in Indonesia from the perspectives of maqashid sharia and social aspects, with a focus on social implications and the impact on public policy. Early marriage is often promoted as a moral solution to avoid zina, while marriage postponement is more commonly chosen by the younger generation who prioritize education, career, and financial stability. However, both phenomena pose challenges related to the mental, economic, and social readiness of the individuals involved, which can potentially affect the well-being of families and society. This research adopts a normative-sociological approach with Max Weber’s theory of social action to understand the motivations behind the decisions to marry early or postpone marriage. Data was obtained through semi-structured interviews with young couples and young people who chose to delay marriage. The results of the study show that, although there are good intentions behind the promotion of early marriage, marriages carried out without adequate readiness can lead to social and economic problems, and contradict maqashid sharia, which emphasizes the importance of stability and well-being in marriage. On the other hand, postponing marriage provides advantages in terms of financial and psychological readiness, but also brings negative impacts, such as a decline in birth rates and changes in social structure. The limitations of this study lie in its narrow geographical scope and its focus on the perspectives of Islamic law and sociology.

Penelitian ini mengkaji fenomena ajakan menikah muda dan tren penundaan perkawinan di Indonesia dengan menganalisis perspektif sosial, budaya, dan hukum Islam. Nikah muda sering kali dipromosikan sebagai solusi masalah moral dan jalur untuk membangun keluarga harmonis, didorong oleh narasi media sosial dan dorongan agama. Sebaliknya, penundaan perkawinan semakin umum terjadi pada generasi muda yang memprioritaskan pendidikan, karier, dan stabilitas finansial. Penelitian ini menggunakan pendekatan Normatif-Sosiologis teori Tindakan sosial Max Webber dan pendekatan Maqasid Syariah dengan metode kajian pustaka dan wawancara semi-terstruktur untuk menganalisis motivasi mendasar dan dampak sosial dari kedua tren ini. Hasil penelitian menunjukkan implikasi signifikan terhadap kesejahteraan individu, struktur keluarga, dan kebijakan publik, dengan menekankan pentingnya kesiapan dan keseimbangan dalam pengambilan keputusan pernikahan. Studi ini juga menyoroti relevansi maqashid syariah dalam menjembatani fenomena ini, serta memberikan rekomendasi praktis melalui pendidikan, kebijakan, dan pemberdayaan komunitas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Zainuddin, Risiko Pernikahan Dini: Kajian Psikologis Dan Sosiologis (Jakarta: Kencana, 2020)

Al-Qurtubi, Al-Jami’ Li-Ahkam Al-Qur’an (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1996)

B, Sinta Rusmalinda S A, Ajeung Syilva, Syara Nss, and Windari Nurazijah, ‘Pengaruh Normalisasi Pernikahan Dini Terhadap Kesiapan Psikologi Calon Pengantin Masyarakat Pedesaan’, Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence,Economic and Legal Theory, 2 (2024), 1534–62

Badan Pusat Statistik, Indikator Kesejahteraan Rakyat 2021 (Jakarta: BPS, 2021)

Bank, World, Population Dynamics in Developing Countries (Washington D.C.: World Bank Publications, 2020)

BKKBN, Laporan Kependudukan Nasional 2022 (Jakarta: BKKBN, 2022)

Fitria Ningrum, Danik Nur, Melly Latifah, and Diah Krisnatuti, ‘Marital Readiness: Exploring the Key Factors among University Students’, HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal, 18 (2021), 65 <https://doi.org/10.26555/humanitas.v18i1.17912>

Handayani, Yulmitra, ‘Hukum Perkawinan Islam Di Ruang Digital: Bias Gender Dalam Wacana Hukum Perkawinan Di Instagram’, Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 14 (2022), 112 <https://doi.org/10.14421/ahwal.2021.14201>

Hikmah, Nuria, ‘Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pernikahan Dini Di Desa Muara Wis Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara’, EJournal Sosiatri-Sosiologi, 7 (2019), 261–72 <https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2019/03/01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_Ganjil (03-30-19-01-11-43).pdf>

Ibn Kathir, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1999)

Jasser Auda, Maqasid Al-Shari’ah as Philosophy of Islamic Law (London: International Institute of Islamic Thought, 2022) <https://books.google.co.id/books?id=eSiGEAAAQBAJ>

———, Memahami Maqasid Syariah (Yogyakarta: SUKA Press, 2013)

Lely Nurhayati, Psikologi Perkawinan: Tinjauan Terhadap Kesiapan Dan Dampak Pernikahan Dini (Yogyakarta: LKiS, 2019)

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017)

Maula, Afida Ilma, ‘Trend Ajakan Nikah Muda Di Media Sosial (Analisis Wacana Persuasif Dan Implementasinya)’, USRATUNA: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 6 (2023), 36–51 <https://ejournal.staidapondokkrempyang.ac.id/index.php/usrotuna/article/view/378>

Max Weber, Teori Tindakan Sosial (Jakarta: Erlangga, 2009)

———, The Theory of Social and Economic Organization (New York: Oxford University Press, 1947)

Murniati, Chairunnisa, Resti Pujihasvuty, Sri Lilestina Nasution, Hilma Amrullah, Family Planning, Board Jakarta, and others, ‘Mariage Readiness Of Adolescents Aged 20-24 In Indonesia’, 13 (2024), 1–11

Nariswari, Bunga Faisa, ‘Analisi Kasus Pernikahan Dini Dan Kehamilan Di Luar Nikah Remaja Di Ponorogo, Jawa Timur : Faktor Penyebab Dan Dampak Sosial’, Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 16 (2025), 62–68

Ndala, Agustina Tresendi, Wilfrida Chintia Teku, and Yohanes Filkianus Malik, ‘Menikah Muda : Menggali Dampak Tersembunyi Pada Pendidikan Dan Karir Married Young : Exploring the Hidden Impact on Education and Career’, Aspirasi : Publikasi Hasil Pengabdian Dan Kegiatan Masyarakat, 2 (2024), 66–77

Nurhayati, Siti Rohmah, Juni Nanda Prasetyo, and Edmond Ndayambaje, ‘Perceived Marriagereadiness: A Cross-Cultural Exploration’, Psychological Research and Intervention, 5 (2022), 1–7

Putra, Anggara, Wa Ode Rohmiati M, and La Parasit, ‘Pernikahan Dini Di Desa Mokobeau ( Studi Pasangan Pernikahan Dini Di Desa Mokobeau Kecamatan Siompu Barat Kabupaten Buton Selatan)’, Jurnal Sosiologi Miabhari, 2 (2025), 136–59

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2007)

Sari, Fitri, and Euis Sunarti, ‘Kesiapan Menikah Pada Dewasa Muda Dan Pengaruhnya Terhadap Usia Menikah’, Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 6 (2013), 143–53 <https://doi.org/10.24156/jikk.2013.6.3.143>

Sekretariat Negara Republik Indonesia, ‘Undang-Undang Republik Indonesia No 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan’, Undang-Undang Republik Indonesia, 2019, 2–6 <https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/122740/uu-no-16-tahun-2019>

Silalahi, Juli Natalia, ‘Tantangan Hidup Perempuan Generasi Millennial “Berkarir Atau Menikah”’, Jurnal Sosiologi, 1 (2018), 92–100

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016)

Suyanto, Bagong, Rahma Sugihartati, Medhy Aginta Hidayat, Nadia Egalita, and Siti Mas’udah, ‘The Causes and Impacts of Early Marriage: The Ordeal of Girls in East Java, Indonesia’, Sociologia, Problemas e Praticas, 2023, 71–94 <https://doi.org/10.7458/SPP202310126851>

UNICEF, ‘Child Marriage: Latest Trends and Future Prospects.’, 2020 <https://data.unicef.org/resources/child-marriage-latest-trends-and-future-prospects/> [accessed 1 June 2025]

Usmi, Rana Sahirah, Tania Augustine Suryani, Putri Cahaya, Wulan Sari, Putri Joya Vania, Rahma Amalia, and others, ‘Faktor Penyebab Wanita Menunda Pernikahan Di Indonesia’, TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, Dan Humaniora, 6 (2025), 18–26 <https://doi.org/10.33650/trilogi.v6i1.10061>

Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Maqasid Syariah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015)

Zainuddin, Ahmad, Risiko Pernikahan Dini (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019)

Zulham, Aminudin; Mustapa Kamal Rokan;, ‘Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Praktik Perkawinan Dalam Hukum Keluarga Islam Di Indonesia’, Jurnal Rectum, 7 (2025), 132–42

Zulkifli Muhammad, Dinamika Sosial Di Era Globalisasi (Jakarta: Rajawali Press, 2020)

Interviews:

Wawancara dengan Wito (20 tahun), pelaku nikah muda. Dilakukan melalui WA pada 29 November 2024.

Wawancara dengan Dhina (19 tahun), pelaku nikah muda. Dilakukan melalui WA pada 29 November 2024.

Wawancara dengan Maslakhah (30 tahun), pelaku penundaan pernikahan. Dilakukan di Yogyakarta pada 28 November 2024.

Wawancara dengan Faruq (26 tahun), pelaku penundaan pernikahan. Dilakukan di Kota Gede, Yogyakarta pada 28 November 2024.

Wawancara dengan Azza (27 tahun), pelaku penundaan pernikahan. Dilakukan di Yogyakarta pada 29 November 2024.

Wawancara dengan Syawal (25 tahun), pelaku penundaan pernikahan. Dilakukan di Yogyakarta pada 1 Desember 2024

Downloads

Published

26-06-2025

How to Cite

Menimbang Moralitas dan Rasionalitas: Studi Kritis Fenomena Tren Nikah Muda dan Penundaan Perkawinan melalui Perspektif Maqashid Syariah dan Teori Tindakan Sosial Max Weber. (2025). Jurnal Restorasi Hukum, 8(1), 134-166. https://doi.org/10.14421/v16nh673

Similar Articles

1-10 of 32

You may also start an advanced similarity search for this article.