Deradikalisasi Pendidikan Islam Berbasis Khazanah Pesantren

Main Article Content

Irwan Masduqi

Abstract

Violence in the name of religion often happens in Indonesia. Pesantren is considered as a nest of terrorism because it has been being tought religious radicalism here. This study can be concluded that Islam is as a religion of universal love (rahmatan lil ‘alamin). Here, it is tought education that upholds the principle of mutual respect for differences, harmony, peace, civility, and other manifestations of noble character. But the teachings of “rahmatan lil ‘alamin” is often reduced to justify violence in the name of religion by sensible dogmatic radical groups. De-radicalizational steps are needed to develop Islamic education that is more humane.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Masduqi, I. (2013). Deradikalisasi Pendidikan Islam Berbasis Khazanah Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1–20. https://doi.org/10.14421/jpi.2013.21.1-20
Section
Articles

References

Alamsyah, Andi Rahman (ed), Pesantren Pendidikan Kewargaan dan Demokrasi Jakarta: Puslitbang Penda-Labsosio UI, 2009

Asmani, Jamal Ma’mur, Dialektika Pesantren Dengan Tuntutan Zaman dalam Menggagas Pesantren Masa Depan; Geliat Suara Santri Untuk Indonesia Baru, Yogjakarta: Qirtas, 2003.

Baidhawy, Zakiyuddin, Dinamika Radikalisme dan Konflik Bersentimen Keagamaan di Surakarta, Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) (10) November 2010:1

Choir, Abu, “Model Pengembangan Kurikulum Terpadu di Pesantren Mahasiswa Al Muayyad Windan Sukoharjo”, Jurnal Al Hikmah, Volume VII, Nomor 1 Juli 2009.

Haedari, Amin, Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Komplesitas Global, Jakarta: IRD Press, 2006.

Kateregegga, Badru D. dan David W. Shenk, a Muslim And Chrisian Dialogue (terj) Dialog Islam dan Kristen, Semarang: Pustaka Muria, 2007.

Kusumodilaga, Rusmiputra “Perpindahan Keraton Kartasura Ke Surakarta” dalam Suwita Santosa (ed). Urip-urip, Surakarta: Musium Radya Pustaka, 1990.

Lederach, John Paul, Conflict Transformation, Intercourse: Good Books, 2003.

Liliweri, Alo, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur, Yogjakarta: LKiS, 2005.

M.C. Ricklefs, Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749-1792: Sejarah Pembagian Jawa, Yogyakarta: Mata Bangsa, 2002.

Mahfudz, Sahal, Nuansa Fiqh Sosial, Yogjakarta; LKiS, 1994.

Markwood, Mistisisme Islam Jawa; Kesalehan Normatif versus Kesalehan Kebathinan, Yogyakarta: LKiS, 1999.

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren; Suatu Kajian Tentang Unsur Dan Nilai System Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994.

MT.Arifin dkk, Kapok Jadi Non Pribumi; Warga Tionghoa Mencari Keadilan, Bandung: Zaman, 1998.

Nafi, Dian, (dkk), Praksis Pembelajaran Pesantren, Yogjakarta: Forum Pesantren dan Institute For Taining and Development (ITD), 2007.

NU Team, Jejak Langkah NU Dari Masa Kemasa, Jakarta: PT. Luna Kreasindo, 2006.

Poitras, Jean and Pierre Renould, Mediation and Reconciliation of Interest in Public Disputes, Toronto: Carswell Thomson Professional Publishing, 1997.

Rahman, Budhi Munawar, “Pluralism dan Dialog antar Agama; Paradigma Teologi Eksklusif, Inklusif dan Pluralis” Abdul Hakim dan Yudi Latif (Peny), Bayang- Bayang Fanatisisme; Esai-esai untuk Mengenang Nurcholis Madjid, Jakarta: Paramadina, 2007.

Sekilas Kurikulum Pondok Pesantren Al Muayyad Windan, ditetapkan 23 Agustus 2007 M/10 Sya’ban 1428 H di Windan, Makamhaji Kartasura, Sukoharjo

SPEK-HAM, FKPI, LSM COMMITMENT, Draf Naskah Akademik Mekanisme Penanganan Kekerasan Berbasis Agama di Kota Surakarta, Agustus 2010.

ST. Sunardi, “Dialog: Cara Baru Beragama, Sumbangan Hans Kung Bagi Dialog antar Agama” dalam Elga Sarapung (ed), Dialog, Kritik Dan Identitas Agama (Yogyakarta: Institute DIAN/Interfidei, 2004.

Swider, Leonard And Paul Mojzas, “From the Age Monologue to the Age of Global Dialogue” dalam The Study of Religion in an Age of Global Dialogue, Philadelphia: Temple University Press, 2000